Namun, manajemen terapi harus dilakukan agar penderitanya bisa lepas dari pengaruh obat secara bertahap.
"Artinya, sebagian besar memang tidak bisa sembuh total. Ada pasien yang bisa dihentikan kekambuhan autoimunnya, tapi bisa muncul lagi di kemudian hari," katanya.
"Jadi, seseorang dengan autoimun perlu bersahabat dengan penyakit ini, dan bisa hidup layaknya orang yang tidak memiliki penyakit autoimun," kata Rio dikutip dari Pikiran Rakyat dengan judul "Benarkah Autoimun Tak Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Dokter".
Lalu apa saja gejala penyakit autoimun?
Dari berbagai penyakit yang digolongkan penyakit autoimun di antaranya memiliki gejala yang sama, seperti kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit konsentrasi, dan kesemutan di tangan dan kaki.
Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik.
Berikut beberapa jenis penyakit autoimun, di antaranya:
1. Lupus (penyakit autoimun yang saat ini menjadi fenomena). Lupus dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh dan menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak nafas, pucat, dan pendarahan.
2. Penyakit Graves dapat menimbulkan gejala berupaya kehilangan berat badan tanpa alas an yang jelas, mata menonjol, rambut rontok, jantung berdebar, insomnia dan gelisah.