Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober 2022, Ini 8 Jenis Gangguan Jiwa, Ada Bipolar hingga Depresi Mayor

- 10 Oktober 2022, 07:35 WIB
Ilustrasi Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada hari ini, Senin, 10 Oktober 2022.
Ilustrasi Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada hari ini, Senin, 10 Oktober 2022. /Twibbonize.com/Febriansyah

SEPUTARLAMPUNG.COM –10 Oktober 2022 merupakan hari yang kerap diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

Simak 8 jenis gangguan jiwa yang kerap dialami seseorang berikut ini. Di antaranya ada bipolar dan depresi mayor.

Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Seduni 10 Oktober 2022 ini diciptakan dan diasosiasikan langsung oleh lembaga kesehatan mental dunia (WFMH).

Adapun tema yang diusung pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober 2022 ini adalah “Make Mental Health and Well Being for All a Global Priority” sebagaimana dikutip dari laman WFMH.

Baca Juga: HP Apple iPhone 12 Pro Max Sekarang Makin Terjangkau, Cek Harga Terbaru Oktober 2022 dan Spesifikasi di Sini

Berikut daftar beberapa orang yang diklaim secara khusus sangat rentan mengalami kesehatan mental, yakni para tenaga medis dan mereka yang bertugas di garda terdepan, pelajar, orang yang hidup kesepian, dan yang memang sudah ada gangguan kesehatan mental sebelumnya

Dilansir dari Healthline melalui sebuah artikel tentang mental health yang tayang pada 19 September 2018, berjudul: Mental Health Basics: Types o Mental Health Illness, Diagnosis, Treatment, and More, disebutkan bahwa ada beberapa macam mental health yang kerap dialami kebanyakn orang. Berikut penjelasannya.

Bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis penyakit mental kronis yang memengaruhi sekitar 2,6 persen orang Amerika setiap tahun. Hal ini ditandai dengan episode energik, tertinggi manik dan ekstrim, terkadang terendah depresi.

Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang yang mengalaminya tidak mampu untuk berpikir secara wajar.

Baca Juga: Kini Dipanggil 'Alex', Nadya Hutagalung Jelaskan Putrinya Memilih Jadi Non Biner atau Non Binary, Apa Artinya?

Selain itu, perubahan suasana hati yang disebabkan oleh gangguan bipolar jauh lebih parah daripada yang dialami kebanyakan orang setiap hari. Mereka cenderung tidak terduga dan membuat orang lain terkejut atas sikapnya.

Depresi persisten

Gangguan depresi persisten juga merupakan jenis depresi kronis, yang juga dikenal sebagai distimia. Meskipun gangguan ini tidak intens, tetapi bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Orang dengan kondisi ini biasanya akan mengalami gejala setidaknya selama dua tahun. Di Amerika, setidaknya ada 1,5 persen orang dewasa mengalami distimia setiap tahun.

Gangguan kecemasan umum

Gangguan kecemasan umum (GAD) melampaui kecemasan biasa sehari-hari, misalnya mengalami gugup sebelum melakukan presentasi atau berbicara di depan orang banyak. Di Amerika kasus ini memengaruhi sekitar tiga persen orang setiap tahunnya.

Hal-hal seperti ini akan menyebabkan seseorang menjadi sangat khawatir tentang banyak hal, bahkan untuk hal yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

Mereka yang menderita GAD bisa saja sangat gugup untuk menjalani hari-harinya. Mereka memiliki pemikiran bahwa ada hal-hal yang tidak akan pernah menguntungkan mereka. mereka cenderung takut dan terlalu jauh memikirkan sesuatu hanya berdasar pada kecemasannya.

Tak heran jika kerapkita lihat orang dengan gangguan ini akan kesulitan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP-MTs Halaman 41, 42, 43, 44 Review Bab: Perbedaan Besaran Pokok dan Turunan

Depresi mayor

Gangguan depresi mayor (MDD) dapat membuat seseorang merasa sedih atau putus asa ekstrem, yang biasanya akan berlangsung selama dua minggu. Kondisi ini disebut juga disebut depresi klinis.

Orang dengan MDD mungkin menjadi sangat kesal dengan kehidupan mereka sehingga mereka memikirkan atau mencoba untuk bunuh diri.

Di Amerika, sekitar tujuh persen orang mengalami setidaknya satu episode depresi mayor setiap tahunnya.

Obsesif kompulsif

Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) menyebabkan pikiran konstan yang berulang. Pikiran-pikiran ini terjadi dengan keinginan yang tidak perlu dan tidak masuk akal untuk melakukan perilaku tertentu atau paksaan.

Uniknya, orang yang mengalami hal ini biasanya menyadari bahwa pikiran dan tindakan mereka tidak masuk akal, namun mereka tidak dapat menghentikannya.

Di Amerika, lebih dari 2 persen orang didiagnosis mengalami OCD di beberapa titik dalam hidup mereka.

Baca Juga: Pakai Twibbon Hari Santri Nasional Ini di Media Sosial pada 22 Oktober 2022, Desain Terkini, Terbaik dan Keren

Gangguan stres pascatrauma (PTSD)

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah penyakit mental yang dipicu setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang traumatis.

Biasnaya pengalaman yang dapat menyebabkan PTSD adalah karena sebuah peristiwa ekstrem, seperti perang dan bencana nasional, hingga kekerasan verbal atau fisik.

Gejala PTSD sering ditunjukkan dengan reaksi mudah terkejut. Di Amerika, diperkirakan ada 3,5 persen orang dewasa mengalami PTSD.

Skizofrenia

Skizofrenia dapat merusak persepsi seseorang tentang realitas dan dunia di sekitar mereka. Ini akan mengganggu hubungan mereka dengan orang lain.

Kondisi gangguan ini merupakan kondisi gangguan yang serius dan membutuhkan perawatan.

Orang yang mengalami Skizoernia kadang akan mengalami halusinasi, delusi, dan mendengar suara-suara. Hal ini berpotensi menempatkan mereka dalam situasi berbahaya jika tidak ditangani.

Di Amerika, ada sekitar satu persen penduduknya yang mengalami Skizofrenia.

Baca Juga: 11 Golongan Pekerja Ini Tak Bisa Mendapatkan BSU 2022 Tahap 5, Cek Total Penerima BLT Subsidi Gaji di Sini

Gangguan kecemasan sosial

Gangguan kecemasan sosial kadang disebut fobia sosial, di mana hal ini dapat menyebabkan ketakutan yang ekstrem terhadap situasi sosial.

Orang dengan kecemasan sosial bisa menjadi sangat gugup ketika berada di sekitar orang lain. terkadang mereka akan merasa seperti sedang dihakimi.

Di Amerika, sekitar 15 juta orang dewasa mengalami kecemasan sosial setiap tahun.

Itulah beberapa gangguan mental yang kerap dialami kebanyakan orang di dunia.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Healthline WFMH Global


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah