Apakah Benar Sunat pada Perempuan Akan Membuang Nafsunya? Simak Penjelasan dr Aisah Dahlan Berikut Ini

- 10 Desember 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi sunat pada perempuan.
Ilustrasi sunat pada perempuan. /pixabay/natstya_gepp

SEPUTARLAMPUNG.COM – Benarkah seorang anak perempuan yang disunat atau dikhitan saat kecil akan berpotensi membuang nafsunya? Apakah sama cara menyunat anak perempuan dengan menyunat anak laki-laki? Simak penjelasan lengkap dari Dokter Aisah Dahlan dalam artikel ini.

Sebagaimana yang kini kita ketahui, sunat atau khitan ternyata tidak hanya dilakukan kepada anak lelaki saja. Tetapi anak perempuan pun disunat.

Banyak yang mengatakan bahwa hal ini akan membuang nafsu perempuan jika ia disunat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa hal ini hanya demi menjaga kesehatan dan membersihkan bagian yang disunat.

Baca Juga: Ini Lirik dan Chord Lagu Bunda oleh Melly Goeslaw untuk Peringati Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2021

Lantas, benarkah anak perempuan yang disunat saat kecil itu akan membuang nafsunya?

Pertanyaan ini muncul dari seorang laki-laki yang menanyakan masalah sunat anak perempuan kepada dokter Aisah Dahlan.

Dilansir Seputarlampung.com melalui sebuah video yang diunggah kanal YouTube ALID TV pada 6 Juni 2021 lalu, dr Aisah Dahlan menjelaskannya terkait masalah ini.

Dalam video itu, dr Aisah Dahlan menjelaskan bahwa pusat syahwat itu ada di hipotalamus, yang letaknya tepat di bagian tengah otak manusia.

Perlu dipahami, ukuran hipotalamus laki-laki adalah dua setengah kali lebih lebar dari ukuran hipotalamus pada perempuan.

Baca Juga: Jadwal TV MNCTV Sabtu, 11 Desember 2021: Shaun The Sheep, Upin & Ipin, Kuraih Bintang, Zak Storm

Hipotalamus ini fungsinya sebagai pusat makan, minum, menjaga keamanan dan pusat syahwat atau birahi.

"Jadi sebenarnya bicara syahwat bukan di klitorisnya sebenarnya, tetapi ada di hipotalamusnya," kata dr Aisah Dahlan.

Selanjutnya, dr Aisah Dahlan menuturkan bahwa tujuan dari khitan, baik laki-laki maupun perempuan adalah semata-mata untuk membersihkan. Bukan membuang syahwat.


"Adapun khitan (sunat) perempuan sama dengan khitan laki-laki. Supaya kotoran diujungnya itu tidak tersimpan di lipatan-lipatan," katanya.

Dokter Aisah Dahlan menerangkan, mengapa laki-laki disunat? Hal ini supaya lapisan kuluk itu terbuka karena ada smegma (bercak putih di alat vital) yang harus dibersihkan.

Baca Juga: Kapan MAMA 2021 Tayang di Indosiar? Ini Link Streaming Nonton Mnet Asian Music Awards Desember 2021

"Itukan tidak mungkin setiap saat dibersihkan, makanya smegma itu supaya bisa dibersihkan secara otomatis kalau habis pipis, BAB dan tidak usah dibuka-buka kuluknya, makanya dikhitan," jelasnya.

Halini pun berlaku bagi perempuan, di mana smegmanya juga harus dibersihkan.

"Perempuan juga gitu harus dibersihkan smegmanya meskipun tidak sebanyak laki-laki smegmanya," lanjutnya.

"Klitorisnya perempuan tidak berkuluk, maka banyak juga sebetulnya mengartikan khitan perempuan hanya membersihkan klitorisnya saja," kata dr Aisah Dahlan melanjutkan.

"Saraf-saraf yang ada di klitoris sebagai stimulasi rangsangan untuk vagina mengeluarkan cairan saat berhubungan intim tidak sakit," ujarnya.

Baca Juga: Jangan Beli Rumah Sebelum Mempertimbangkan 6 Hal Berikut

"Itu bukan dipotong, tetapi hanya dibersihkan saja," katanya menegaskan kembali.

Lebih lanjut, dr Aisah Dahlan menuturkan, jika ada yang bertanya kalau ada perempuan yang sudah dikhitan (sunat) tetapi syahwat atau nafsunya masih tetap ada itu salah. Karena pusat syahwat birahi (nafsu) terdapat di hipotalamus.

Begitupun juga dari para ulama yang mengungkapkan bahwa klitorisnya bukan dipotong, hanya dibersihkan. Wallahua’lam.***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah