Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Kata 'menopause' begitu menakutkan bagi banyak wanita apalagi jika disertai dengan kata 'dini'.
Apa saja tanda dan gejala menopause dini dan apa yang bisa dilakukan untuk lebih siap menghadapinya?
Menopause seringkali ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi yang kemudian juga diikuti dengan pemikiran bahwa kesuburan wanita sudah berakhir.
Tak hanya itu, meopause juga diidentikkan dengan menurunnya gairah dan kemampuan seksual wanita. Di samping juga biasanya pada masa ini kondisi kesehatan secara umum juga mengalami penurunan.
Baca Juga: Cukup Lakukan 4 Hal Ini Maka Rezeki Datang dari Sisi Mana Saja, Ini Amalannya Kata Syekh Ali Jaber
Menopause adalah bagian dari proses penuaan yang umum dialami oleh kaum perempuan. Menopause biasanya ditandai dengan kondisi ketika perempuan berhenti menstruasi dan tidak bisa lagi hamil secara alami.
Umumnya, menopause terjadi di rentang usia 45-55 tahun. Untuk Indonesia, rata-rata usia menopause adalah 51 tahun.
Namun, kondisi tiap perempuan berbeda. Ditambah dengan sejumlah pemicu lain, ada kalanya perempuan mengalami menopause lebih cepat atau disebut dengan menopause dini.
Bagi perempuan, menopause dini merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Selain berarti tak bisa hamil lagi, sedang beberapa perempuan belum kunjung memiliki momongan di usia yang tidak muda lagi, menopause dini juga identik dengan sejumlah hal lain yang cukup mengkhawatirkan terkait kesehatan.
Baca Juga: Bacaan Sayyidul Istighfar, Makna dan Keutamaan Membacanya pada Waktu Siang dan Malam
Seperti penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang menopause dini tersebut beresiko lebih besar menderita penyakit jantung dan kematian prematur. Secara umum, risikonya 50 persen lebih tinggi.
Agar tak panik berlebihan dan bisa melakukan sejumlah upaya antisipasi dini, mari kita kenali menopause dini sebaik mungkin.
Dari sejumlah sumber disebutkan, menopause dini terjadi jika perempuan yang masih berusia di bawah 40 tahun sudah berhenti menstruasi.
Gejalanya hampir serupa dengan menopause normal, yakni seperti menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang lebih banyak ataupun sedikit dibanding biasanya, dan merasakan sensasi panas seketika yang menyebar ke tubuh bagian atas atau hot flush.
Beberapa gejala lain yang biasa terjadi saat perempuan mengalami menopause dini adalah vagina kering, sulit mengendalikan buang air kecil atau gangguan kandung kemih, dan kulit, mulut atau mata menjadi lebih kering.
Tak hanya tanda dan gejala fisik, pada sebagian wanita menopause juga ditandai dengan gangguan emosi seperti mood yang buruk, merasa tidak tenang, depresi ringan, sulit tidur hingga berkurangnya gairah seksual.
Jika sejumlah gejala ini mulai terasa, segera memeriksakan ke dokter untuk lebih memastikan dan mendapat penanganan profesional.
Kadang perlu dilakukan sebuah tes untuk menilai fungsi indung telur untuk lebih memastikan apakan yang bersangkutan benar-benar telah mengalami menopause dini.
Beberapa hal lain juga perlu dilakukan saat sejumlah gejala di atas mulai muncul. Salah satu yang utama adalah menjaga agar emosi tetap baik. Tak perlu terlalu panik dan khawatir karena menopause sebenarnya adalah hal yang alami bagi seorang perempuan.
Selain menjaga emosi tetap baik, beberapa hal berikut juga perlu dilakukan. Seperti: menjaga suhu tubuh tetap dingin dan nyaman, rutin berolahraga dan menjaga berat badan pada batas ideal, berhenti merokok dan minum alkhohol, kendalikan stress, dan maksimalkan fungsi otak.
Hal yang terakhir bisa Anda lakukan dengan memiliki hobi atau aktivitas baru bisa membuat Anda senang dan tidak selalu memikirkan soal menopause. Hobi atau kegiatan baru yang menyenangkan juga bisa membuat Anda lebih awet muda dan terhindar dari kepikunan dini.***
