Benarkah Vaksin Bisa Sebabkan Pendarahan Otak? Ini Penjelasan Direktur Utama RS PON Terkait Kasus Tukul Arwana

- 26 September 2021, 10:00 WIB
Benarkah Tukul Arwana sakit pendarahan otak akibat vaksin/Instagram/@tukularwanaoficial
Benarkah Tukul Arwana sakit pendarahan otak akibat vaksin/Instagram/@tukularwanaoficial /

SEPUTARLAMPUNG.COM - Sakitnya komedian dan presenter Tukul Arwana yang dilarikan pihak keluraga ke rumah sakit akibat tak sadarkan diri pada Rabu, 22 September 2021, menarik perhatian masyarakat.

Ada yang mengaitkan sakitnya Tukul yang kini dirawat di rumah sakit Pusat Otak Nasional (PON) karena diduga alami pendarahan otak, memiliki keterkaitan dengan vaksinasi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, Tukul sempat mengunggah foto dirinya saat sedang melakukan vaksinasi Covid-19 sepekan pada Sabtu, 18 September 2021 lalu. 

Banyak yang menduga Tukul sakit usai mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut.

Sementara, dari informasi yang diberikan pihak keluarga dan beberapa karyawan Tukul, disebutkan bahwa selama ini presenter kondang tersebut tidak punya riwayat sakit serius. 

Baca Juga: Kenang 56 Tahun 630S PKI : Kisah Pilu Ade Irma Suryani Nasution, Gugur demi Menyelamatkan sang Ayah

Hal ini juga ditegaskan oleh putra Tukul, Egha Prayudi dalam video YouTube MOP channel.  

“Beliau nggak ada sakit,”kata Egha.

Terkait masalah ini, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS mengatakan, kondisi Tukul Arwana yang mengalami pendarahan otak bukan disebabkan oleh kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) COVID-19.

"Tidak ada korelasi antara stroke pendarahan otak dengan vaksinasi COVID-19, apalagi disebutkan stroke pendarahan akibat KIPI COVID-19. Apapun merek vaksinnya, belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin. Ini perlu kami klarifikasi. Secara ilmiah pun tidak ada hubungannya," kata dr. Mursyid dalam konferensi pers secara virtual (daring) pada Jumat, 24 September 2021.

Dokter  Mursyid  kembali menjelaskan bahwa KIPI yang biasa terjadi akibat vaksinasi di antaranya adalah, demam beberapa hari hingga rasa nyeri di bekas suntikan. 

Baca Juga: 80 Link Download Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2021, Jumat 1 Oktober 2021: Pasang di IG, FB, WA, Twitter

Menurutnya, itu adalah efek biasa dan akan hilang, tidak akan menimbulkan dampak sama sekali.

Sementara itu, terkait informasi yang selama ini beredar bahwa vaksinasi dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga akan menimbulkan pecahnya pembuluh darah, dr. Mursyid juga menyangkalnya.

"Kami tidak pernah menerima pasien pasca vaksin itu mengalami stroke, dari beberapa laporan yang kami dapatkan dari teman-teman spesialis syaraf juga tidak ada pasien yang mengalami stroke setelah vaksin,”ujar dr. Mursyid.

“Beberapa perhimpunan yang berhubungan dengan vaksin sudah menyusun SOP terkait vaksin ini,” lanjutnyanya.

Sampai berita ini ditayangkan, Tukul Arwana masih sedang menjalani perawatan di RS PON, Kramat Jati, Jakarta Timur karena stroke akibat pendarahan otak. 

Baca Juga: Buatlah Teka-Teki Silang Tentang Wujud dan Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas: Jawaban Tema 3 Kelas 3 Hal 98 99

Lebih lanjut, dr. Mursyid menjelaskan tentang kondisi stroke yang menyerang seseorang. Ia menyebutkan ada sejumlah faktor penyebab stroke pendarahan otak, yaitu faktor-faktor yang bisa dikontrol dan tidak.

"Kalau yang bisa dikontrol adalah gaya hidup, sementara yang tidak bisa dikontrol ya usia atau misalnya ras, ras kulit hitam jauh lebih berisiko dibanding ras kulit putih," ujar dr. Mursyid.

Dokter  Mursyid menjelaskan, pembuluh sejatinya memiliki titik lemah yang pada waktu tertentu bisa meningkat. Ketika terdapat pembekuan pada darah, maka darah bisa keluar dari pembuluh darah lemah tersebut dan mengganggu fungsi otak.

Dalam penjelasannya, dr. Mursyid juga mengingatkan masyarakat untuk bisa mengenali tanda-tanda penyakit stroke melalui metode FAST (wajah terkulai, tangan lemah, sulit bicara, panggil bantuan).

Tanda pertama: wajah terkulai, yaitu wajah seseorang akan terlihat tidak simetris. 

Baca Juga: NIK Tidak Terdaftar di Eform BRI? Tenang, Cairkan BPUM Rp1,2 Juta September 2021 dengan Cara Mudah Ini

Tanda kedua: lemahnya satu sisi tangan yang terjadi dengan cara tiba-tiba.

Tanda ketiga: penderita yang terindikasi stroke akan cenderung sulit berbicara, berbicara tidak jelas atau bahkan cadel.

Dokter Mursyid mengimbau masyarakat untuk segera ke rumah sakit apabila mengalami ketiga tanda tersebut. Sehingga pasien stroke mendapatkan penanganan yang optimal.

“Jadi, kalau terjadi stroke segera bawa ke rumah sakit. Apapun, kapanpun, jangan menunggu sesuatu. Kenali gejalanya, kalau ada seperti itu pergi ke UGD rumah sakit. Makin cepat ditangani, makin baik hasilnya,” tegasnya.

Namun, terkait kondisi Tukul Arwana saat ini, pihak RS PON menolak memberikan penjelasan rinci karena terkait dengan kode etik kedokteran.

Baca Juga: Bocoran Little Mom Episode 6 Jumat, 1 Oktober 2021 di WeTV: Yuda Pergi, Naura Patah Hati dan Ingin Bunuh Diri?

"Terkait kondisi, silakan konfirmasi dengan anggota keluarga beliau," kata dr. Mursyid.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah