Jangan Lagi Pakai Masker Kain, Ini Alasannya Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog

- 23 Juni 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi. Pakar vaksinolog dan spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe ungkap alasan pemakaian masker kain tiga lapis tidak dianjurkan.
Ilustrasi. Pakar vaksinolog dan spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe ungkap alasan pemakaian masker kain tiga lapis tidak dianjurkan. /Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Pandemi belum menunjukkan akan segera berlalu. Ini berarti, protokol kesehatan akan menjadi life style baru yang harus terus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya, memakai masker saat ke luar rumah atau berada di tempat yang berisiko tertular virus corona.

Terlebih di masa sekarang di mana varian baru virus Covid-19 terus berkembang. Meski dikabarkan tidak berdampak lebih berbahaya, namun memiliki risiko penularan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Di Negara Ini, Warga yang Tidak Mau Divaksin Diancam Hukuman Penjara atau Silakan 'Angkat Kaki' ke Negara Lain

Fakta ini membuat mau tidak mau protokol kesehatan harus semakin diketatkan. Terkait dengan penggunaan masker yang sudah menjadi atribut wajib, ada hal mengejutkan yang diungkap seorang dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe.

Menurut dr Dirga, masker kain saat ini sudah tidak efektif lagi untuk mencegah penyebaran virus corona. Bahkan meski lapis tiga sekalipun.

Sebelumnya, masker scuba dan masker kain satu lapis yang dianggap tidak efektif. 

Masker kain akan efektif bisa bila kita melapisinya dengan masker bedah agar bisa lebih terlindung.

Selain mempertimbangkan efektivitasnya, soal harga dan ketersediaan juga menjadi pertimbangan lain.

Baca Juga: Profil Terbaru Nadya Puteri MasterChef Indonesia Season 8 Lengkap Biodata SosMed IG, Umur, Karier, Cita-cita

"Masker kain sudah tidak dianjurkan, lagipula masker bedah sudah banyak tersedia dan harganya terjangkau, gunakan hanya masker berkualitas," terang Dirga dalam webinar kesehatan, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Lebih lanjut dr Dirga mengatakan, penggunaan masker sangat penting dalam mencegah penularan dalam protokol kesehatan 3M.

Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Masker medis terbukti masih paling efektif jika digunakan dengan tepat. Salah satunya dengan memperhatikan lama pakainya.

"Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor," tambahnya.

Selain memperhatikan lama pemakaian, dr Dirga juga mengingatkan perlu berhati-hati saat membuka masker di tempat umum.

Pastikan hanya membuka masker untuk alasan penting seperti makan dan minum, juga praktikkan cara yang benar.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Berikut akan Mengungkapkan Jalur Karir yang Harus Anda Ambil

Lepas tali elastis dari telinga, jauhkan masker dari pakaian dan wajah untuk menghindari permukaan masker yang bisa saja terkontaminasi.

Selanjutnya, buang masker di tempat sampah, kemudian bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol.

Selain menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar, cara lain yang juga ditempuh untuk menekan penyebaran virus corona adalah dengan menggencarkan percepatan program vaksinasi nasional.

Pemerintah menargetkan pemberian vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari total populasi untuk mencapai kekebalan komunal.

Meski demikian, dalam menangani pandemi Covid-19, masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan satu proteksi kesehatan saja, perlindungan dari luar dengan penerapan protokol kesehatan pun penting untuk terus digalakkan.

"Saat ini, persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin 1 kali sebesar 11 persen dan vaksinasi lengkap sebesar 6,3 persen," ungkap Dirga.

Baca Juga: Mau Memasuki Usia 40? Catat, Berikut 'Peringatan Keras' dari Alquran: Segera Bertobat dan Kembali ke Fitrah!

"Angka tersebut masih terbilang kecil dari total populasi Indonesia saat ini. Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada ancaman berupa mutasi virus baru yang mulai ditemukan di tanah air," lanjutnya.

Dia melanjutkan, kewaspadaan perlu semakin ditingkatkan karena kehadiran vaksin memang menjadi langkah pencegahan yang penting diambil untuk membentuk kekebalan komunal, namun tidak ada langkah pencegahan yang 100 persen efektif.

"Memadukan perlindungan dari dalam dan luar menjadi upaya yang bisa kita lakukan bersama, untuk mengurangi risiko terpapar atau tertular virus," pungkas Dirga.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah