SEPUTAR LAMPUNG - Penggunaan tanaman obat kian populer di masyarakat. Termasuk di masa pandemi saat ini.
Sejumlah tanaman obat naik daun, banyak dicari hingga stoknya sering kosong dan harganya jadi sedikit melambung.
Tanaman obat atau herbal kerap menjadi pilihan karena selain dianggap lebih minim efek samping, masyarakat juga percaya bahwa sejumlah tanaman memiliki khasiat yang lebih manjur dari obat medis.
Harga yang ekonomis juga menjadi pertimbangan lain manakala masyarakat dihadapkan pada mahal dan rumitnya pengobatan menggunakan obat medis.
Namun, masyarakat juga harus terus edukasi bahwa tidak semua tanaman obat aman. Terlebih untuk beberapa kondisi yang memang membutuhkan penanganan intensif.
Selain itu penting juga untuk mengetahui cara mengomsumsinya. Meski sering disebut alami, tetap perlu ada takaran yang pas.
Karena jika tidak, penggunaan tanaman obat secara berlebihan apalagi dalam jangka waktu yang lama, justru bisa menjadi 'bumerang' bagi kesehatan.
Diberitakan oleh Galamedia.com sebelumnya dalam artikel berjudul "Awas! Tak Semua Tanaman Obat Aman Dikonsumsi, Ini yang Harus Dilakukan", peneliti di Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Dr Mohamad Rafi mengatakan tidak semua tanaman obat aman untuk dikonsumsi.
"Dibutuhkan penanganan dan tindakan dalam memanfaatkan senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada tanaman-tanaman tersebut," terang Rafi.