2 Jenis Vitamin Ini Sangat Dianjurkan Bagi OTG Covid-19, Cuss Beli!

- 24 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Vitamin yang direkomendasikan dokter untuk pasien OTG dan bergejala ringan covid-19.
Ilustrasi Vitamin yang direkomendasikan dokter untuk pasien OTG dan bergejala ringan covid-19. /Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Pasien positif virus Covid-19 semakin hari semakin meningkat.

Belum diketahui pasti kapan pandemi virus Corona yang telah merebak di Indonesia pada awal Maret 2020 akan berakhir.

Dilansir dari laman resmi covid19.go.id, per tanggal 23 Januari 2021, jumlah positif Covid-19 di Indonesia bertambah 12.191 kasus atau totalnya menjadi 977.474.

Baca Juga: 20 Jenis Ikan Bersirip Ini Masuk Daftar Satwa yang Dilindungi, Jangan Coba-coba Beli!

Sedangkan tingkat kesembuhan pasien adalah sebesar 80.9% dari jumlah yang terkonfirmasi atau sebanyak 791.059 pasien positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh dari virus Corona.

Di Lampung, jumlah kasus yang terkonfirmasi Covid-19 adalah sebesar 0.9% dari jumlah terkonfirmasi nasional atau sebanyak 8.919 jiwa.

Pasien Covid-19 sendiri terbagi atas beberapa kategorinya, ada kategori gejala berat, sedang, maupun ringan. Selain itu, ada pula kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Baca Juga: Jangan Lewatkan, Siang Ini Bakal Ada BTS, GOT7, SEVENTEEN Hingga GFriend di SCTV, Ini Link Streamingnya

OTG adalah orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala sakit seperti batuk deman dan sebagainya.

Dilansir dari prbekasi.com dalam artikel 'Catat! Dua Vitamin Ini Direkomendasikan untuk Pasien OTG dan Bergejala Ringan Covid-19', pasien Covid-19 yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) atau dengan gejala ringan direkomendasikan untuk mengonsumsi vitamin C dan D.

Kedua vitamin tersebut direkomendasikan oleh Dokter spesialis paru yang juga menangani kasus Covid-19, Sylvia Sagita Siahaan.

"C, D. Sifatnya suportif saja," kata dia dalam sesi bincang daring seperti dikutip dari Antara, Sabtu 23Januari 2021.

Vitamin C seperti dikutip dari Medical News Today, merupakan antioksidan yang dapat melawan kerusakan oksidatif akibat proses melawan penyakit.

Baca Juga: Dibaca Tiap Sholat Subuh, Ini Bacaan Doa Qunut dan Terjemahannya

Vitamin ini juga membantu fungsi kekebalan tubuh yang sehat dengan mendukung perkembangan sel darah putih.

Dalam perannya sebagai antioksidan, vitamin C dapat membantu melawan peradangan, yang dapat merusak paru-paru dan organ lainnya.

Sylvia merekomendasikan 500 mg per enam jam oral tablet vitamin C non-acidic untuk 14 hari atau tablet hisap vitamin C 500 gram per 12 jam oral selama 30 hari atau multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per 24 jam selama 30 hari.

Dikutip dari Sanook, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin C pada pagi hari setelah sarapan.

Baca Juga: Ada Radha Krishna dan Uttaran, Berikut Jadwal Acara ANTV Hari Ini, Minggu 24 Januari 2021

Sementara untuk vitamin D, pasien bisa diberikan suplemen vitamin D 400-1000 IU per hari.

Suplemen ini bisa dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk ataupun sirup.

Pasien juga bisa mengonsumsi obat vitamin D 1000-5000 IU perhari yang bentuknya bisa tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU.

Peneliti dari University of Cantabria di Santander, Spanyol, José L. Hernández seperti dikutip dari Healthline mengatakan, pengobatan menggunakan vitamin D harus direkomendasikan pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D rendah karena mungkin memiliki efek menguntungkan baik pada muskuloskeletal maupun sistem kekebalannya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Terbaru Minggu 24 Januari 2021 di NET TV, Miran Marah Melihat Harun Dekati Reyyan

Cara terbaik mengkonsumsi vitamin D adalah saat sarapan atau disela makan.

"Kalau (gejala) berat kita tambahkan vitamin lain seperti vitamin B, E, dan sebagainya. Intinya sebagai terapi suportif saja bukan utama. Sejauh ini kita belum benar-benar temukan obatnya," demikian kata Sylvia.

Sementara itu, pada pasien dengan gejala ringan, bisa juga mendapatkan antivirus yakni oseltamivir atau avigan yang bentuknya oral.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Beli Sepatu Baru, Ini 9 Cara Ampuh Hilangkan Bau Menyengat pada Sepatu

"Untuk antivirus yang lain seperti aluvia tidak direkomendasikan lagi. Kalau remdesivir itu berarti dia harus dirawat di rumah sakit, sudah masuk gejala sedang.

Dari penelitian, remdesivir atau sedikit manfaatnya pada pasien yang membutuhkan tambahan oksigenasi," demikian tutur Sylvia.***(Ade Cahyana/PR Bekasi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah