Apa itu Flu Unta atau MERS yang Menyerang Pemain Timnas Prancis? Ini Gejala dan Cara Penularannya

18 Desember 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi. Ini gejala dan cara penularan flu unta atau virus MERS yang menyerang pemain Prancis jelang Final Piala Dunia 2022. /PIXABAY/maffiemaffie

SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak penjelasan tentang flu unta atau MERS yang menjangkit 5 pemain Timnas Prancis jelang Final Piala Dunia 2022. Lengkap dengan gejala, cara penularan, dan kasusnya di Indonesia dan dunia.

Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis akan digelar malam ini, 18 Desember 2022 pukul 22.00 WIB.

Namun, kabar kurang baik datang dari Timnas Prancis. Dikabarkan bahwa ada 5 pemain The Blues yang terindikasi terinfeksi virus flu unta.

Bahkan, dua pemain lebih dulu absen karena merasa kurang fit saat kemenangan Prancis atas Maroko di semifinal Piala Dunia 2022 kemarin.

Baca Juga: Ini Dia Wisata Murah Meriah di Bogor Saat Libur Sekolah dan Nataru, Sandiaga Uno: Ajak Piknik Biar Gak Panik

Lalu, apa itu virus flu unta atau MERS? Apa saja gejala dan tanda-tandanya? Apakah lebih berbahaya dari Covid-19? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh suatu subtipe baru dari virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya.

Simak gejala, cara penularan, dan sejarah kasus flu unta di Indonesia dan dunia.

Baca Juga: Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis Malam Ini Jam Berapa Live SCTV? Ini Link Live Streaming Vidio.com

Virus corona merupakan keluarga besar dari virus yang dapat menimbulkan kesakitan maupun kematian pada manusia dan hewan. Virus corona dapat menimbulkan kesakitan pada manusia dengan gejala ringan sampai berat seperti selesma (common cold), Sindroma Saluran Pernapasan Akut yang berat (SARS/ Severe Acute Respiratory Syndrome) dan penyakit Coronavirus-2019 (COVID-19).

Melansir kemkes.go.id, virus flu unta atau MERS diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012, namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di Arab Saudi pada September 2012. 

Di Indonesia, jumlah kasus suspek MERS sejak tahun 2013-2020 terdapat sebanyak 575 kasus suspek, dengan rincian 568 kasus dengan hasil lab negatif dan 7 kasus tidak dapat diambil spesimennya.

Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.

Baca Juga: 5 Pemain Prancis Kena Flu Unta Jelang Final Piala Dunia 2022, Pelatih The Blues Bocorkan Situasi Timnya

Gejala Flu Unta atau MERS

Gejala klinis dari penyakit MERS dapat berupa asimtomatik (tanpa gejala), gejala pernapasan ringan, gejala pernapasan akut hingga kematian.

- Gejala awal: demam, batuk, dan sesak napas. Beberapa kasus juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah.

Kebanyakan kasus MERS disertai komplikasi yang parah, seperti pneumoni dan gagal ginjal. Sekitar 35% kasus yang dilaporkan terinfeksi MERS telah meninggal.

Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala) biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari.

Baca Juga: Besok Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022, Kenali Ciri-ciri, Gejala, Penularan dan Cara Cegah Tertular Virus HIV

Cara penularan Flu Unta atau MERS

Virus MERS dapat menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia.

Penularan dari hewan ke manusia: MERS-CoV merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan unta dromedaris yang terinfeksi di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

Penularan dari manusia ke manusia: Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.

Virus Flu Unta atau Mers dapat menular melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Orang-orang yang memiliki risiko tertular, di antaranya orang yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah (atau daerah terjangkit), orang yang kontak langsung atau tidak langsung dengan unta yg terinfeksi di Timur Tengah, orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita MERS-Cov atau ISPA berat, serta tenaga Kerja Indonesia, mahasiswa, jemaah Haji dan Umroh, wisatawan atau pebisnis yang ada di kawasan Timur Tengah.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Pikiran Rakyat Kemkes

Tags

Terkini

Terpopuler