Menkes Sebut 3 Varian Baru Ini Penyebab Meningkatnya Kasus Penyebaran Covid-19: Puncaknya Januari 2023

9 November 2022, 21:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. /Dok. Setpres

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia naik cukup tinggi di berbagai daerah Indonesia beberapa hari terakhir.

Dilansir dari laman covid19.go.id, per Hari ini, 9 November 2022, tercatat ada sebanyak 40,852 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan meningkatnya kasus positif Covid-19 belakangan ini disebabkan oleh munculnya 3 subvarian baru. Yakni, XBB, BA2.75 BQ1.

Di mana penyebaran subvarian baru Covid-19 itu terindikasi lebih cepat menularnya dibandingkan dengan varian lainnya.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini Kamis 10 November 2022, Saksikan Sinetron Terbaru Karena Aku Sayang dan Ikatan Cinta

Hal itulah yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

"Jadi memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura," ucapnya.

Adapun dia memprediksikan bahwa jika terus terjadi peningkatan kasus, maka puncak lonjakan Covid-19 akan terjadi paling lambat pada awal Januari 2023.

"Dugaan kami, karena ini mulai terjadi [peningkatan], mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai,” katanya, dikutip dari Antara, pada Rabu, 9 November 2022.

Baca Juga: Malam Pasca Pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf Sempat Titipkan 3 Barang Ini ke Asisten Ferdy Sambo

“Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023 puncaknya bisa kita lihat," lanjutnya.

Adapun, meskipun sudah melakukan vaksinasi, Budi menyampaikan subvarian baru ini tetap bisa menyerang.

"Orang sudah divaksin, sudah kena, cepat juga tertular. Dan masuk RS [rumah sakitnya] juga sedikit di atas BA2.75 bulan Agustus kemarin," tuturnya.

Oleh karena hal itu, Budi Gunadi memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia akan terus naik.

"Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombangnya sudah mulai naik sekarang. Jadi dijaga dari sekarang," katanya.

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Menkes: Disebabkan 3 Subvarian Baru", hingga saat ini, sebanyak 24.000 pasien Covid-19 menjalani proses perawatan. Adapun, 10.000 di antaranya mengalami kondisi Covid-19 yang berat.

Lebih lanjut, Budi Gunadi membeberkan bahwa angka kematian akibat Covid-19 telah mencapai 1.300 orang sejak Oktober 2022, lalu.

Baca Juga: Ada 251 Bandara Domestik dan Internasional dengan Nama Pahlawan Tanah Air, di Kotamu? Ini 5 di Antaranya

"Itu untuk yang berat saya kaget, 40 persen belum vaksin atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu 50 persen belum vaksin dan 80 persen belum booster," ujarnya.

Oleh karena hal tersebut, Budi Gunadi pun meminta masyarakat Indonesia untuk segera melakukan vaksinasi hingga dosis booster.

"Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa di-booster," ucapnya.

"Dia akan tertular, tidak apa-apa tertular, tapi kalau dia divaksinasi, dia itu ringan. Jadi tolong cepat-cepat vaksinasi, dan yang sudah tapi belum booster, cepat di-booster," tuturnya mengimbuhkan.

Menkes juga meminta masyarakat Indonesia untuk tetap menggunakan masker, mengingat situasi kasus Covid-19 yang belum aman.

"Jadi saran saya, tetap pakai masker. Karena kasusnya lagi naik cepat sekarang. Dan yang belum divaksin, harus segera booster," katanya.***(Egista Hidayah/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler