Daftar 102 Obat Sirop yang Dilarang Kemenkes, Disebut Kerap Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius

22 Oktober 2022, 17:45 WIB
Kemenkes umumkan ada 102 jenis obat cair mengandung komponen berbahaya yang sebabkan gangguan gagal ginjal akut pada anak /Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Menkes Gunadi Sadikin mengungkap 102 obat sirop (obat cair) yang sering dikonsumsi pasien dengan gangguan gagal ginjal akut.

Daftar 102 obat sirop yang diklaim kerap dikonsumsi pasien gagal ginjal akut misterius ini diumumkan berdasarkan hasil penelusuran tim Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan mendatangi rumah dan tempat pasien di rawat.

"Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirop. Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait AKI di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022, dikutip dari laman Antara.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Sabtu 22 Oktober: Sinopsis The Autopsy of Jane Doe, Rahasia Kematian Seorang Wanita Misterius

Terkait adanya temuan 102 merek obat cair itu, pihak Kemenkes kini melarang peredaran obat sirop tersebut, lantaran diduga sebagai salah satu pemicu munculnya gagal ginjal akut misterius pada anak-anak.

Kendati demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Gunadi Sadikin mengatakan, larangan peredaran 102 obat cair anak-anak yang berkaitan dengan adanya gagal ginjal akut misterius itu hanya bersifat sementara sambil menunggu hasil laboratorium oleh otoritas terkait.

Berikut daftar 102 merek obat sirop yang ditemukan dan dikonsumsi anak-anak yang kini mengalami gagal ginjal akut misterius:

Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, Caviplex, Cazeti, Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, Cetirizin, Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup.

Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup, Disudrin-ped, Elkana Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus Syrup, Ibuprofen, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup.

Baca Juga: Obat Gagal Ginjal Akut Segera Didatangkan dari Singapura, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi Soal Fomepizole

Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol, Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, Praxion Syrup, Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup.

Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon, RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate, Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, Vesperum, Vesperum drop 15 ml, Vestein (Erdostein), Vometa.

Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax, Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, dan Hufagrip.

Menkes Budi mengatakan seluruh produk obat sirop tersebut terbukti secara klinis mengandung bahan polyethylene glikol yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirop selama penggunaanya berada pada ambang batas aman.

Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Baca Juga: Cara Nonton Live Streaming WSBK Argentina 2022 di Trans Mulai 24 Oktober 2022, Berikut Jadwal Lengkap

"Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE). Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat," katanya.

Demikian daftar 102 obat yang diumumkan Kemenkes yang selama ini diminum anak-anak, di mana saat ini mereka mengalami gangguan gagal ginjal akut misterius.***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler