Tak Hanya Membuat Sperma Jadi 'Langka', Ilmuwan Sebut Pencemaran Lingkungan Bisa Memperkecil Alat Kelamin Pria

25 Maret 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi sperma. /Pixabay/Geralt.

 

SEPUTAR LAMPUNG - Bumi yang semakin tua dan sakit-sakitan semakin menunjukkann tanda-tanda yang kian mengkhawatirkan.

Imbas yang mungkin terjadi tak hanya pada alam, namun juga pada keberlangsungan hidup manusia.

Kita terancam mengalami masalah multidimensi. Dari kerusakan alam itu sendiri, hingga imbasnya ke organ reproduksi.

Salah satu hasil studi mengungkap prediksi yang cukup menakutkan terkait hal ini.

Baca Juga: Petani Menjerit, Harga Gabah Lebih Dulu Anjlok Meski Impor Beras Masih Wacana

Ternyata tanpa kita sadari, pencemaran lingkungan juga bisa berakibat buruk pada kesehatan manusia.

Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata pencemaran lingkungan bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi dari seorang pria.

Setidaknya inilah yang dijelaskan oleh Dr Shanna Swan, ahli epidemiologi lingkungan dan reproduksi di Icahn School of Medicine di New York.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz, Swan menjelaskan bahwa tingkat kesuburan pria akan menurun karena kerusakan kimiawi yang kita timbulkan ke planet ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ukuran penis pria bahkan bisa mengecil karena fenomena ini.

Baca Juga: Partainya Disebut Sarang Koruptor, Megawati Minta Politisi dan Kader PDIP Belajar dari Kodok dan Kunang-kunang

Dalam penelitiannya, Dr Swan menemukan bahwa polusi telah mengganggu keseimbangan hormon manusia dan dalam beberapa kasus, bahkan menghancurkannya sama sekali.

Bikin Menurunkan Keseburan Pria dan Memperkecil Alat Kelamin

Padahal, bahan kimia yang bertanggung jawab mengganggu keseimbangan hormon bisa ditemukan di barang sehari-hari seperti wadah plastik, produk pembersih, elektronik bahkan produk perawatan tubuh seperti sampo dan perawatan kulit.

Dalam penjelasan soal reproduksi, Dr Swan menemukan bahwa jumlah rata-rata sperma telah turun 60% sejak 1973 atau rata-rata turun 1,25% per tahun.

Jika tren ini terus berlangsung, maka Dr Swan menjelaskan tingkat sperma pada pria bisa tidak ada pada tahun 2045.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Studi: Pencemaran Lingkungan Dapat Menurunkan Keseburan dan Memperkecil Alat Kelamin Pria". 

Selain itu, polusi dalam bentuk asam Perfluorooctanoic (PFOA) dan bahan kimia lainnya juga telah ditemukan mengubah fisiologi manusia karena ukuran penis pria ditemukan menyusut. serta volume testis.

Dr Swan kemudian mendorong undang-undang yang lebih keras terhadap pencemaran lingkungan untuk mengekang pengaruhnya terhadap manusia.

"Demi kemanusiaan, semoga saja pemerintah di seluruh dunia setuju dengan ini," katanya secara tegas.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler