Omset Sempat Merosot Hingga 80 Persen, Penjualan Oleh-oleh di Bandarlampung KIni Mulai Menggeliat

- 5 Desember 2020, 16:01 WIB
Salah satu toko penjual oleh-oleh di daerah gang PU.
Salah satu toko penjual oleh-oleh di daerah gang PU. /Niluh Savitri Rahajeng//Antaranews Lampung/Niluh Savitri Rahajeng

SEPUTAR LAMPUNG - Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak sejak pandemi Covid-19 melanda.

Anjuran untuk di rumah saja membuat dunia pariwisata seperti mati suri. Sejumlah usaha pendukung sektor ini pun ikut kolaps.

Salah satunya sangat dirasa oleh pedagang oleh-oleh khas daerah setempat. Di Bandarlampung misalnya, penjualan oleh-oleh sempat mengalami penurunan hingga 80 persen.

"Di awal pandemi COVID-19 penjualan turun drastis, karena semua tempat pariwisata di Bandarlampung tutup", ujar Rashan, seorang manajer toko oleh-oleh di daerah Gang PU, Bandarlampung, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Baca Juga: Dalam Ruangan Pun Perlu Pakai Masker, Ini Pedoman Terbaru Penggunaan Masker dari WHO

Menurut Rashan, penurunan omset yang sangat drastis disebabkan karena tempat-tempat wisata tutup sehingga tidak ada wisatawan yang datang membeli oleh-oleh di tokonya.

"Kami bahkan memulangkan sementara beberapa pegawai, tapi untungnya kami tidak sampai menutup toko," katanya pula.

Untungnya, meski penjualan secara langsung menurun drastis, sejumlah penjual bisa bertahan dengan berjualan secara online.

Hal ini pula yang dilakukan Rashan. Agar usahanya tetap berjalan ia mengoptimalkan penjualan lewat daring, memasarkan produk oleh-olehnya ke beberapa market place dan ojek online.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x