Fenomena Tahun Kabisat di 2024, Apa Itu, Kapan, dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

- 30 Januari 2024, 13:14 WIB
Ada fenomena unik bulan kabisat di tahun 2024 ini, apa itu?
Ada fenomena unik bulan kabisat di tahun 2024 ini, apa itu? /Leeloo The First/Pixabay

Baca Juga: Rekomendasi 5 SMA Terbaik di Kalimantan Timur untuk Referensi Daftar PPDB 2024: SMAN 1 Balikpapan Peringkat 1

Nah agar bisa genap menjadi 365 hari, maka sisa 0,25 hari ini 'ditabung' selama 4 tahun agar genap menjadi 1 hari, dan ditambahkan di tahun keempat.

Jadilah tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali. Perhitungan oleh Sosigenes ini kemudian diberi nama sistem kalender Julian.

Namun berabad-abad kemudian, Paus Gregorius XIII menemukan ada penghitungan yang kurang tepat dari kalender Julian tersebut.

Paus Gregorius XIII menghitung bahwa dalam setahun, jumlah hari yang dibutuhkan ternyata 365,242 hari.

Meski tipis, namun hal itu bisa menyebabkan jadwal musim yang tidak sinkron selama setahun, juga dikhawatirkan menggeser hari Paskah.

Baca Juga: INDEF Rilis Riset tentang Peran Platform Digital, Kampus UMKM Shopee Program Pelatihan Paling Populer

Dalam perhitungannya pula, Paus Gregorius XIII menegaskan bahwa tahun kabisat hanya bisa terjadi pada tahun yang bisa dibagi menjadi empat dan empat ratus, bagi tahun-tahun awal abad.

Maka dari itu, tahun 1900, 2100, 2200, 2300 bukanlah tahun kabisat, karena meski bisa dibagi empat namun karena termasuk awal abad, tahun tersebut tidak bisa dibagi empat ratus.

Kalender perhitungan Paus Gregorius XIII dinamakan Kalender Gregorian atau kalender masehi yang dipakai hingga saat ini.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x