Dunia Terancam Mengalami Kelangkaan Sperma, Sebanyak 287 Miliar Perempuan Diprediksi Tak Bisa Hamil pada 2060

- 1 Maret 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi sperma.
Ilustrasi sperma. /Pixabay/mariananbu

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Akibat Fatal Terlalu Sering Mengeluarkan Sperma, Berdampak Buruk bagi Kesehatan Pria

Saat ini hanya sekitar 1,9 persen dari semua bayi yang lahir di Amerika merupakan hasil teknologi reproduksi buatan. Namun tahun 2050 semua akan berubah.

Swan memperkirakan saat itu, sebagian besar orang di seluruh dunia tidak akan bisa hamil tanpa bantuan teknologi akibat penurunan jumlah sperma di seluruh dunia.

Ada banyak penyebab ketidaksuburan, tetapi Swan menyebut bahan kimia rumah tangga ftalat atau pthalates sebagai penyebab utama.

Phthalates ada dalam segala jenis produk. Di antara fungsinya adalah membuat plastik menjadi lentur, memungkinkan kulit menyerap lotion dan membantu menyempurnakan kemasan makanan seperti plastik elastis dan plastik kedap udara.

Baca Juga: Penyebab Kolesterol Tinggi Saat Hamil dan 5 Cara Mudah Menurunkan Kadar Kolesterol, Ibu-Ibu Perlu Tahu!

Tapi pthalates merembes dari kemasan ke dalam makanan hingga memasuki tubuh dan berdampak bahaya karena mengganggu sistem endokrin yang mengontrol hormon, termasuk testosteron.

Swan dan banyak ilmuwan lain percaya hal tersebut menjadi pendorong utama penurunan jumlah sperma. Studi tahun 2017 menunjukkan penurunan mengejutkan dalam jumlah sperma terutama pria di nagara Barat.

Pria yang memiliki jumlah sperma di bawah 15 juta per ml atau 39 juta per ejakulasi berisiko menjadi tidak subur. Demikian fakta Mayo Clinic, meskipun bentuk dan motilitas - atau pergerakan - sperma juga penting.

Satu dari tujuh pasangan di AS juga diperkirakan tidak subur. Sedangkan secara individu, sekitar sembilan persen pria diperkirakan sudah tidak subur pada 2018, demikian perkiraan terbaru CDC. Jumlah itu jauh lebih banyak dari penelitian Swan tahun 2017.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: dailymail Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah