Waspada Tanda Anak Kecanduan Game Online, Salah Satunya Tidak Fokus Belajar, Apa Lagi Gelagat Lainnya?

22 Oktober 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi anak yang kecanduan game. /Pixabay/Victoria_rt/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Tidak fokus belajar bisa jadi alasan anak kecanduan game online, simak hal yang harus diperhatikan orangtua. Berikut penjelasan lengkapnya.

Saat ini, game online dapat dimainkan oleh siapa saja. Bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Bahkan seringkali, dapat ditemukan anak-anak yang kecanduan bermain game online.

Baca Juga: TERBARU! Daftar Lengkap Harga Oppo Oktober 2022, Koleksi Lengkap Ada A15, A55, A96, Reno 5G, A77s

Dalam hal ini, peran orangtua sangat penting untuk mengawasi anak-anak yang gemar bermain game online. Apabila orangtua lengah, ditakutkan anak-anak akan melakukan hal-hal yang tidak diketahui orangtuanya dan memiliki dampak yang berbahagia bagi mereka.

Untuk mencegah hal itu terjadi, para orangtua diharapkan dalam melakukan pendampingan dan pengawasan terkait pemakaian gadget pada anak-anak.

Dilansir dari unggahan Instagram @kpai_official, berikut hal-hal yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mengawasi pemakaian gadget yang digunakan untuk bermain game online.

Baca Juga: Rekomendasi Film Horor Terbaik yang Tayang di Bioskop pada Oktober 2022 dari Qodrat hingga The Devil's Light

Tidak semua game online aman untuk anak. Sebelum terlambat, perhatikan rating game sesuai usia yang akan/telah diunduh anak:

- eC (Early Childhood)
Untuk anak berusia 3 tahun ke atas. Contoh: Sesame Street.

- E (Everyone)
Untuk usia 6 tahun ke atas. Harus dengan pengawasan orangtua, karena rating E bisa mengandung unsur kekerasan ringan. Contoh: Football.

- Everyone 10+ (E10+)
Boleh dimainkan mereka yang berusia diatas 10 tahun, tetapi mengandung unsur kekerasan seperti tembak-menembak lawan. Harus dalam pengawasan orangtua.

Baca Juga: iPhone 14 Segera Meluncur di Indonesia, Cek Spesifikasi dan Harga Terbarunya di Sini, Canggih Banget!

- T (Teen)
Game online ini mengandung unsur humor kasar, ada visual darah, terkadang bahasa kasar, aksi heroic yang kental kekerasan, percintaan. Diskusikan dengan anak. Contoh: Final Fantasy, Ragnarok, Old School.

- M (Mature)
Orangtua dilarang keras mengijinkan anak mengunduh game untuk orang dewasa. Mengandung unsur kekerasan, banyak visual pembunuhan dan darah, behasa kasar, eksploitasi seksual, percintaan.

- Ao (Adult Only)
Hanya untuk usia dewasa, diatas 21 tahun. Mengandung unsur pornografi dan kekerasan seksual.

Dalam game online, kadang terdapat unsur-unsur berbahaya untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Adapun unsur-unsur berbahaya yang ada didalam game antara lain: Aksi tembak-menembak, judi, Sadisme, dialog kasar, pornografi, terorisme, kekerasan dan eksploitasi seksual, serta alcohol.

Baca Juga: Update Terbaru Harga Samsung Galaxy S22 Ultra 5G Oktober 2022: Cek Spesifikasi Lengkap di Sini

Saat terlalu sering bermain game online, orangtua juga harus mengkomunikasikan pembatasan penggunaan gadget dan aturan waktu bermainnya. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak menjadi kecanduan game online. Berikut tanda-tanda jika anak mulai kecanduan game:

1. Durasi bermain game terus bertambah.
2. Lupa waktu.
3. Sering gelisah dan tidak fokus belajar.
4. Emosi tidak stabil, agresif, dan mudah melakukan kekerasan.
5. Mudah tersinggung dan marah.
6. Suka berbohong.
7. Bolos sekolah.
8. Mencuri uang, kartu kredit, dan kartu debit.
9. Gangguan penglihatan.

Itulah penjelasan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan orangtua dalam mengawasi pemakaian gadget yang digunakan untuk bermain game online oleh anak-anak. Semoga bermanfaat.***(Syaalma Difatka)

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler