Sering Disebut Tanda Kiamat Semakin Dekat, Ini Penjelasan Peneliti Mengapa Waktu Terasa Begitu Cepat Berlalu

25 Januari 2021, 06:41 WIB
Ilustrasi Bumi berputar lebih cepat. /Pixabay


SEPUTAR LAMPUNG - Dalam setiap hari, waktu memiliki durasa yang sebenarnya sama, yakni 24 jam.

Namun, sebagian orang merasa waktu berlalu begitu cepat. Hal ini seringkali dikaitkan sebagai  salah satu tanda bahwa kiamat semakin dekat.

Rupanya, selain dipercayai oleh muslim sebagai salah satu tanda kiamat kian dekat, peneliti juga mempunyai penjelasan mengapa waktu terasa semakin singkat khususnya pada tahun 2021 ini.

Sehingga, secara umum, perasaan waktu yang berlalu cepat juga dirasa oleh hampir semua orang termasuk para ilmuwan.

Baca Juga: Tak Kalah Berbahaya dari Rokok, Hentikan Kecanduan Gula dengan 5 Trik Jitu Berikut Ini Sebelum Terlambat

Ilmuwan dari National Physics Laboratory, Peter Whibberley juga mendukung klaim tersebut dengan mengungkapkan bahwa Bumi kini berputar lebih cepat.

“Bumi telah berputar pada porosnya lebih cepat dari lima dekade lalu,” kata Whibberly seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Astro Awani Minggu, 24 Januari 2021.

"Di tahun 2020 kita telah menyaksikan beberapa hari terpendek yang tercatat dalam sejarah, dengan tahun 2021 diprediksi juga akan lebih pendek lagi,” katanya.

Ia pun menjabarkan bahwa Bumi sebenarnya memang telah berputar lebih cepat sejak 50 tahun.

Baca Juga: Kisah Nyata! Seorang Wanita Tewas Bersama iPhone 8 Miliknya, Ini Bahaya Bawa HP ke Kamar Mandi

"Memang benar bahwa Bumi sekarang berputar lebih cepat daripada 50 tahun yang lalu," kata Whibberley.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa Bumi menyelesaikan rotasi 1.4602 mil dalam waktu kurang dari 86.400 detik biasanya.

Oleh karena itu, diperkirakan setiap hari di tahun 2021 diperkirakan 0.05 milidetik lebih cepat dari 86.400 detik yang biasanya membentuk periode 24 jam dalam sehari.

Secara ilmiah, kecepatan rotasi Bumi terus berubah seiring dengan pergerakan kompleks yang melibatkan lautan, dan efek benda-benda langit, termasuk Bulan.

Lebih lanjut efek pemanasan global dan penumpukan salju di pegunungan juga tak jarang mempengaruhi kecepatan rotasi Bumi.

Baca Juga: Golongan Ini Gemar Sedekah Tapi Masuk Neraka, Salah Satu Penyebabnya Karena Ingin Dipuji

Sejak 2020, satu hari penuh membutuhkan waktu kurang dari 24 jam, dengan 19 Juli dinyatakan sebagai hari terpendek menurut catatan pada 1960-an.

Diketahui kini para pencatat waktu dunia sekarang memperdebatkan apakah mereka akan menghapus satu detik dari hitungan waktu resmi saat ini.

Untuk mengikuti perubahan yang terjadi, sehingga hitungannya sesuai dengan rotasi Bumi saat ini.

Hal ini berdasarkan fakta terbaru yang ada selama beberapa dekade, Bumi membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari 24 jam untuk menyelesaikan rotasi.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PR Bekasi dengan judul "Mengejutkan! Ilmuwan Sebut Bumi Berputar Lebih Cepat dan Tahun 2021 Diprediksi Jadi Lebih Singkat".

Tapi sejak tahun 2020 lalu, rotasi memakan waktu yang lebih sedikit, bahkan lebih pendek yang pernah tercatat selama lima decade lalu.

Pada 19 Juli 2020, hari berlangsung selama 1.4602 milidetik lebih pendek dari 24 jam penuh, hari terpendek sejak pencatatan dimulai.

Sebelum tahun 2020, hari terpendek terjadi di tahun 2005, Namun rekor ini telah terpecahkan secara mengejutkan sebanyak 28 kali dalam 12 bulan terakhir.

Rata-rata, hari-hari saat ini berlangsung 0,5 detik lebih pendek dari hitungan sempurna 24 jam.***(Ade Cahyana/PR Bekasi)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler