Baru 43 Hari Menjabat, Mendagri Inggris Suella Braverman Putuskan Mengundurkan Diri Gara-gara Hal Sepele Ini

- 20 Oktober 2022, 16:30 WIB
Mendagri Inggris Suella Braverman.*
Mendagri Inggris Suella Braverman.* /Henry Nicholls/Reuters

SEPUTARLAMPUNG.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris, Suella Braverman memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Braverman sendiri baru menjabat sebagai Mendagri Inggris selama 43 hari setelah ditunjuk oleh Perdana Menteri Inggris, Liz Truss.

Keputusannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Mendagri didasari oleh hal sepele namun fatal bagi pemerintahan Inggris.

Penyebabnya adalah karena Braverman salah menggunakan email saat mengirimkan dokumen resmi.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2022: Kemenag Wajibkan Peserta Upacara Kenakan Peci Hitam dan Sarung

Seharusnya, jika mengirim dokumen resmi wajib menggunakan email instansi.

Namun, Braveman justru menggunakan email pribadinya untuk mengirimkan dokumen resmi tersebut.

Keadaan tersebut semakin menunjukkan kekacauan politik yang melanda Inggris.

Dalam surat pengunduran diri Braverman yang diunggah di Twitter, tertulis bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan mengirimkan dokumen resmi melalui email pribadinya ke kolega parlemen yang terpercaya.

Baca Juga: HUT IDI ke-72 Diperingati pada 24 Oktober 2022, Ini Slogan dan Makna Filosofi Logonya

"Ini merupakan pelanggaran teknis terhadap aturan. Namun, saya harus pergi," kata Braverman.

Sebagai Menteri Dalam Negeri, dia juga mengaku memegang standar yang tinggi dan tindakan yang diambilnya yakni pengunduran diri dari jabatan menteri itu adalah hal yang benar.

"Urusan pemerintah bergantung pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kesalahan mereka," tuturnya.

Selain itu, Braverman juga mengungkapkan pandangannya tentang keadaan dan kekhawatirannya terkait pemerintahan Truss yang menurutnya tidak stabil.

"Kita sedang melalui masa yang penuh gejolak. Saya khawatir tentang arah pemerintah ini," ujarnya.

Dikatakan, pemerintahan Inggris yang berjalan saat ini tidak hanya melanggar janji utama kepada orang-orang yang memilihnya.

Namun, Braverman mempunyai rasa prihatin yang cukup serius terkait komitmen pemerintahan Inggris saat ini untuk memenuhi janjinya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Curah Hujan di Indonesia periode 22-23 Oktober 2022, Cek Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

Sejumlah janji pemerintahan Inggris saat ini yakni mengurangi jumlah migrasi secara keseluruhan dan menghentikan migrasi ilegal, khususnya penyeberangan kapal kecil yang berbahaya.

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Gara-gara Salah Kirim Email, Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur dari Jabatannya", sosok Braverman terkenal sebagai sosok eksentrik yang berasal dari sayap kanan Partai Konservatif yang berkuasa.

Setelah pengunduran dirinya sebagai Menteri Dalam Negeri, pemerintahan Truss kembali menunjuk sosok baru untuk mengisi tempat Braverman.

Sosok baru yang menggantikan Braverman adalah mantan Menteri Transportasi, Grant Shapps, yang ditunjuk langsung oleh Truss untuk mengisi kursi kosong Menteri Dalam Negeri Inggris.

Sebelumnya, Truss juga sempat melakukan pemecatan terhadap Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng, pada Jumat lalu.

Pemecatan tersebut disebabkan oleh kekacauan yang terjadi di pasar uang akibat pemotongan pajak yang besar. Truss kemudian menunjuk Jeremy Hunt sebagai Menteri Keuangan yang baru.

Baca Juga: Cegah Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Provinsi Lampung, Dinkes Perintahkan Stop Peredaran Obat Sirup

Hunt merupakan mantan Menteri Budaya, Kesehatan, dan Luar Negeri. Sejak menjabat, ia membalikan hampir semua pemotongan pajak dalam anggaran yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya terkait perekonomian.***(Deni Purnomo/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah