Network
Pada Februari 2020 lalu tim berhasil menyelesaikan eksperimennya, yaitu mengekstraksi sebagian antibodi dan protein yang berasal dari telur unta dengan cara menyuntikkan virus corona yang sudah tidak aktif ke burung unta betina.
Kemudian mereka juga melakukan percobaan dengan menguji 32 orang yang terpapar virus corona selama 10 hari dan mereka menemukan bahwa semua masker menyala ketika mereka pakai di bawah sinar UV.
Karena viral load-nya menurun, sinar masker pun lama-kelamaan memudar.
Oleh karena itu, tim peneliti masih akan melakukan pengembangan lebih lanjut terkait masker yang bisa menyala ini.
Dikutip dari PNA Tsukamoto berkata "Kami dapat memproduksi antibodi dari burung unta secara massal dengan biaya rendah. Ke depan, saya ingin membuat ini menjadi alat uji mudah yang dapat digunakan siapa saja,"
Tim peneliti masih terus melakukan percobaan lebih lanjut agar mendapat hasil yang terbaik dan bisa segera mendistribusikan masker ini.
Tim juga tengah menunggu persetujuan pemerintah untuk mendistribusikan masker ini kepada masyarakat.***
