Pembicaraan tersebut berhasil mencapai beberapa kesepakatan tentang perdagangan metana dan karbon.
Kantor Meteorologi mengatakan, suhu tahun depan perdagangan batubara akan sedikit ditekan karena pengaruh pola cuaca La Nina di Pasifik.
Tak hanya fenomena gelombang panas, meningkatnya suhu global juga mengakibatkan fenomena lain.
Musim dingin yang lebih dingin di wilayah tersebut dapat meningkatkan 'selera' akan gas alam cair di Asia sebagai 'pembeli' bahan bakar terbesar di dunia.
Demikian kata ahli soal tahun 2022 yang diprediksi jadi tahun terpanas dan berbagai fenomena yang terjadi.***