WHO Sebut Pandemi Covid-19 Bukan yang Terakhir dan Terbesar, Manusia Harus Bersiap Hadapi Virus Lain?

- 24 Februari 2021, 17:15 WIB
WHO Sebut Pandemi Covid-19 Bukan yang Terbesar dan Terakhir.
WHO Sebut Pandemi Covid-19 Bukan yang Terbesar dan Terakhir. /Xinhua

SEPUTAR LAMPUNG – Pandemi Covid-19 telah menyebar di seluruh negara setahun belakangan. Jutaan korban jiwa terenggut nyawanya akibat infeksi virus corona atau SARS-CoV-2.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memberi peringatan jika Covid-19 bukan jadi pandemi terbesar, meskipun virus itu sangat parah menyerang manusia.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Lengkap Tema 6 Kelas 2 SD/MI Halaman 185-195 dan 196-205 Tentang Merawat Tumbuhan

Baca Juga: Ciptakan Kerumunan, Komisi IX DPR RI Minta Kemenkes Perbaiki Sistem Pendaftaran Vaksinasi Covid-19

Pernyataan ini menjadi peringatan untuk umat manusia agar selalu waspada dan beradaptasi dengan banyak perubahan yang ada.

WHO menyarankan bahwa manusia di seluruh dunia harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Pandemi Covid-19 mungkin saja berakhir, namun virus masih tetap ada.

Profesor David Heymann, yang merupakan Ketua Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis WHO, menyebutkan bahwa Covid-19 akan menjadi endemik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 Halaman 89, 90, 94, 95 Subtema 2 PB 5 tentang 'Menjaga Keselamatan di Rumah'

Dilansir Seputar Lampung dari Ringtimes Banyuwangi pada artikel: WHO Peringatkan Covid-19 Bukan Pandemi Terbesar, Tanda Bersiap Untuk Virus Selanjutnya?, Heymann menyebut jika konsep herd immunity saat ini banyak disalah pahami orang.

“Dunia mengharapkan kekebalan kawanan(herd immunity), yang entah bagaimana penularannya akan menurun jika cukup banyak orang yang kebal,” kata Heymann yang merupakan ahli epidemiolofi di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Baca Juga: Media Sosial Terbaru Clubhouse Hanya untuk Iphone, Begini Cara Menggunakannya

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 26 Februari 2021, Tema Bulan Rajab: Iman dan Taqwa Kunci Sukses Pedagang Mulia

“Tampaknya takdir SARS-CoV-2 [Covid-19] menjadi endemik, seperti halnya empat virus korona manusia lainnya, dan akan terus bermutasi saat berkembang biak dalam sel manusia, terutama di area yang lebih intens masuk,” tuturnya.

“Untungnya, kami memiliki alat untuk menyelamatkan nyawa, dan ini dikombinasikan dengan kesehatan masyarakat yang baik akan memungkinkan kami untuk belajar hidup dengan Covid-19,” ungkap Heymann.

Baca Juga: Penyebab Foto KTP Kartu Prakerja Gelombang 12 Gagal Diunggah, Buruan Pakai Aplikasi ini! Dijamin Berhasil

Baca Juga: Mau Lolos Jadi Peserta Kartu Prakerja Gelombang 12? Pastikan Anda Bukan Salah Satu dari 8 Golongan Ini

Kepala Program Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan menyebut jika virus Covid-19 mungkin akan tetap menjadi ancaman.

Meskipun ancamannya menurun pada tingkat rendah seiring dengan program vaksinasi global yang efektif.

“Masih harus dilihat seberapa baik vaksin tersebut digunakan, seberapa dekat kita mencapai tingkat cakupan yang memungkinkan kita memiliki kesempatan untuk melakukan eliminasi,” kata Ryan.

Baca Juga: Sinopsis Hercai Senin, 22 Februari 2021 di NET TV, Reyyan Histeris Saat Miran dan Aslan Baku Hantam

Baca Juga: Sinopsis Hercai Rabu 24 Februari 2021 di NET TV, Miran dan Reyyan Kembali Hingga Firat Ungkap Fakta Baru

 “Keberadaan vaksin, bahkan dengan kemanjuran tinggi, bukanlah jaminan untuk memberantas atau memberantas penyakit menular,” katanya.

“Itu adalah standar yang sangat tinggi untuk kami lewati," lanjutnya.

Ryan juga memperingatkan jika pandemi berikutnya mungkin akan lebih parah daripada Covid-19.

“Pandemi ini sangat parah… telah mempengaruhi setiap sudut planet ini. Tapi ini belum tentu yang besar,” ujar Ryan.

Baca Juga: Bocoran River Where The Moon Rises Episode 4 Malam Ini, Ji Soo Terus Pepet Kim So Hyun, Mulai Jatuh Cinta?

Baca Juga: River Where The Moon Rises Episode 3 Malam Ini: Ji Soo Jualan Jamu, Identitas Pyeonggang Diketahui Go Geon?

“Kita hidup dalam masyarakat global yang semakin kompleks. Ancaman ini akan terus berlanjut. Jika ada satu hal yang perlu kita ambil dari pandemi ini, dengan semua tragedi dan kerugian, adalah kita perlu bertindak bersama,” jelas Kepala Program Kedaruratan WHO itu.

Ryan melanjutkan, “Kita perlu menghormati mereka yang hilang dengan menjadi lebih baik dalam apa yang kita lakukan setiap hari.”

Kemudian, Ilmuwan WHO bernama Dr Soumya Swaminathan juga menyebut jika tindakan vaksinasi tidak berarti protokol kesehatan bisa diabaikan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 95 96 98 99 100101 Subtema 2 Pembelajaran 4 dan 5 Hebatnya Cita-citaku

Baca Juga: Virus Nipah Ancaman Baru Setelah Covid-19? Cek Gejala dan Faktanya Menurut WHO dan Kemenkes

"Jadi saya pikir, kita perlu berasumsi bahwa orang yang telah divaksinasi juga perlu melakukan tindakan pencegahan yang sama," katanya.

Terkahir, Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO menyebut bahwa akhir tahun 2020 lalu menjadi waktu bagi manusia untuk merefleksikan jumlah korban akibat pandemi virus Covid-19.

Manusia juga dianjurkan untuk memikirkan kemajuan yang dicapai manusia sehingga menjadi tantangan baru di tahun 2021 ini.*** (Indah Permata Hati/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah