SEPUTAR LAMPUNG - Siapa yang tidak tahu terkait permasalahan Israel dan Palestina yang sudah terjadi bertahun-tahun?
Ya, konflik perebutan wilayah ini memang sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu membuat suasana di antara kedua negara itu selalu 'memanas'.
Kondisi pandemi Covid-19 pun tak kunjung membuat permasalahan antar keduanya menjadi dingin.
Namun, baru-baru ini Palestina dan Israel mencapai kesepakatan yang dianggap menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Yakni, Israel setuju untuk kesepakatan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 bagi 100.000 tenaga kerja asal Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan Israel untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada 100.000 warga Palestina yang bekerja di Israel.
Kesepakatan itu diumumkan setelah pejabat senior Kementerian Kesehatan Israel mengunjungi Ramallah pada Jumat, 20 Februari 2021 dan bertemu dengan pejabat Palestina untuk mengevaluasi situasi pandemi Covid-19.
“Memahami bahwa Israel dan Palestina tinggal di satu wilayah dan bahwa wabah Covid-19 di kalangan Otoritas Palestina juga dapat mempengaruhi tingkat infeksi di antara penduduk Israel, pejabat kementerian senior mengunjungi Kementerian Kesehatan PA dan menerima pengarahan tentang situasi virus corona di PA, data morbiditas dan investigasi epidemiologi sedang berlangsung,” bunyi pernyataan Kemenkes Israel, seperti dikutip dari Jerussalem Post.
Kunjungan ke Palestina dihadiri Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Chezy Levy, Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat Dr. Sharon Alroy-Preis dan Komisioner Virus Corona Prof.Nachman Ash.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel 'Sepakat, Israel akan Vaksinasi 100.000 Pekerja Asal Palestina', ini menjadi kunjungan yang sangat langka pejabat Israel datang ke Ramallah, Palestina.
Kunjungan itu dilakukan dengan latar belakang laporan bahwa Kementerian Kesehatan Israel akan memberi pekerja Palestina vaksin virus korona Moderna.
Namun, seorang juru bicara kementerian Israel mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.
Israel telah menerima pengiriman sekitar 100.000 vaksin Moderna awal tahun ini tetapi belum mendistribusikannya.
Sebaliknya, vaksin tersebut telah ditempatkan di unit logistik Teva Pharmaceutical Industries dekat Bandara Ben-Gurion.
Otoritas Palestina juga mengatakan bahwa negaranya dan Israel sepakat untuk melanjutkan kerja sama untuk membatasi penyebaran strain baru virus corona.
Pada Rabu, 17 Februari lalu, Israel mengizinkan 1.000 vaksin Sputnik V yang telah disumbangkan oleh Rusia untuk memasuki Jalur Gaza melalui Penyeberangan Erez.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)