Bebas Pakai Ponsel Setelah Jam Kerja, Tingkat Bunuh Diri dan Desersi Tentara di Militer Korea Menurun Drastis

- 16 Februari 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi ponsel.
Ilustrasi ponsel. /Pixabay/amar-rockz

SEPUTAR LAMPUNG - Kehadiran telepon seluler (ponsel) kini semakin penting. Tidak hanya menjadi media komunikasi, ternyata ponsel juga bisa meredakan stres.

Pasalnya, dalam ponsel banyak tersedia berbagai macam hiburan. Mulai musik, film hingga game.

Berbagai fasilitas ini di satu sisi menghibur namun di sisi lain bisa membuat kecanduan yang bisa membuat masalah baru.

Terlepas dari simalakamanya kehadiran ponsel, penggunaan ponsel di kalangan militer Korea ternyata bisa menekan tingkat bunuh diri dan desersi.

Sejak tahun lalu, tentara di militer Korea telah diizinkan menggunakan ponsel dengan bebas setelah waktu kerja mereka.

Baca Juga: Inilah 10 Negara Terbaik dalam ‘Melawan’ Covid-19, 2 Negara dari Asia Tenggara, Apa Indonesia Termasuk?

Beberapa orang khawatir tentang ini, dengan kekhawatiran tentang pelanggaran keamanan.

Namun, telah dipastikan bahwa tingkat bunuh diri dan tingkat desersi telah menurun secara signifikan sejak tentara diizinkan menggunakan ponsel mereka.

Setelah ponsel diizinkan untuk digunakan, tentara sering terlihat menggunakan ponsel mereka selama waktu istirahat.

Para prajurit tentara tersebut menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton tayangan video internet di ruang baca.

Salah satu prajurit tentara yang bernama Kim Tae Woong menyatakan, bahwa dirinya belajar untuk mendapatkan sertifikasi di sela waktu luangnya.

"Saya belajar untuk mendapatkan lisensi karena saya ingin melamar pekerjaan yang menangani barang berbahaya setelah perang,” ujar Kim Tae Woong.

Baca Juga: 11 Amalan Terbaik di Bulan Rajab, Di Antaranya Puasa, Sholat Tahajud, dan Banyak Introspeksi Diri

Tentara sekarang dapat melakukan panggilan video dengan orangtua mereka dan bahkan dengan orang terdekat mereka.

 

Otoritas militer menganalisis bahwa penggunaan ponsel membantu meringankan isolasi tentara dalam situasi di mana liburan dan keluar rumah dibatasi karena pandemi Covid-19.

Menurut data yang dirilis ke MBC oleh Kementerian Pertahanan Nasional, jumlah tentara yang bunuh diri menurun 44 persen tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.

Disebutkan juga bahwa jumlah desersi juga menurun hampir 30 persen, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari MBC News.

Pihak militer menilai ponsel telah menjadi mekanisme kunci bagi tentara untuk mengatasi depresi saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kebiasaan Buruk Penyebab Stroke di Usia Muda, Salah Satunya Mager alias Malas Gerak, Anak Muda Waspada!

Otoritas militer juga berencana meningkatkan pemanfaatan ponsel dengan menerbitkan kartu liburan elektronik.

Namun ternyata, masih banyak kekhawatiran tentang efek samping atas kebijakan yang membolehkan para tentara menggunakan ponselnya di militer.

Tahun lalu, sebuah unit militer mengunggah hukuman berkode di media sosial dan ada kasus di mana tentara terlibat dalam kejahatan seks digital dengan menggunakan ponsel.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedia dengan judul "Tingkat Bunuh Diri dan Desersi Turun Drastis Usai Tentara Diperbolehkan Gunakan Ponsel".

Hal inilah yang begitu dikhawatirkan banyak pihak, yang akan memicu kemunculan para oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengunggah hal-hal aneh mengenai kehidupan di militer.

Otoritas militer mengatakan akan meminimalkan efek samping dari penggunaan ponsel oleh prajurit mereka, dengan memperkuat sistem keamanan dan peraturan hukumannya.***(Ayu Nur Anjani/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah