Biden Tunjuk Pria Palestina Jadi Direktur Intelijen Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat

- 28 Januari 2021, 19:00 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /instagram.com/@joebiden

SEPUTAR LAMPUNG - Presiden Amerika Serikat (AS) melakukan banyak perubahan pada kepemimpinan.

Baru-baru ini, laki-laki yang bernama lengkap Joseph Robinette Biden Junior (Jr) menunjuk Maher Bitar, seorang pria keturunan Palestina-Amerika, menjadi Direktur Senior untuk program intelijen.

Bitar akan bertugas di bawah Dewan Keamanan Nasional (NSC)AS seperti yang dilansir dari surat kabar Politico.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Subtema 3 Halaman 138, 139, 141, 142, 143 : Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan

Bitar sendiri sebelumnya telah menjabat sebagai penasihat umum untuk Demokrat di Komite Intelijen DPR.

Dia disebut memainkan peran besar dalam pemakzulan pertama mantan Presiden Donald Trump.

Ketua Intelijen DPR AS Adam Schiff menyambut baik penunjukan Bitar sebagai Direktur Senior untuk program intelijen tersebut.

"Saya tidak bisa memikirkan orang yang lebih cocok untuk peran itu selain Maher," kata Adam kepada Politico seperti dikutip Seputar Lampung dari Middle East Monitor, Kamis, 28 Januari 2021.

Baca Juga: Catat, Ini 8 Cara Mudah Amankan Kondisi Keuangan Anda Selama Masa Pandemi C0vid-19

Bitar merupakan alumni prodi hukum Universitas Georgetown dan dia pernah bekerja sebagai direktur urusan Pendudukan Israel-Palestina di Dewan Keamanan Nasional pada masa pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama.

Bitar juga menerima gelar Master of Science in Forced Migration dari Oxford University's Refugee Studies Center dengan beasiswa Marshall dan pernah bekerja di United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) di Yerusalem.

Robert Malley, kanditat yang diharapkan akan ditunjuk sebagai utusan khusus Biden untuk Iran mengomentari penunjukan Bitar dengan sikap yang sangat positif.

Baca Juga: Waspada! Pernah Mewabah di Malaysia, Kenali Cara Penularan Virus Nipah

"Tidak dapat memikirkan pilihan yang lebih baik daripada Maher. Pegawai negeri yang paling profesional, berprinsip, dan berdedikasi yang mendapat kehormatan untuk bekerja sama dengan saya, seorang kolega yang luar biasa, dan seorang teman baik," tulisnya seperti dikutip dari akun Twitter-nya @Rob_Malley.

Pada bulan Agustus 202, Biden merilis "Rencana Kemitraan" yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh dengan Arab-Amerika.

Dimana dia mengatakan bahwa bangsa Arab "penting untuk struktur bangsa kita".

Dalam pernyataannya tersebut, Biden berjanji akan memasukkan Arab-Amerika pada masa pemerintahannya dan dia akan bekerja untuk melawan fanatisme anti-Arab.

Baca Juga: Perhatikan, Ini Pentingnya Suntikkan Vaksin Covid-19 Kedua, Jangan Sampai Mangkir!

Selain Bitar, Biden juga menunjuk seorang perempuan keturunan Yordania-Amerika, Dana Shubat, sebagai penasihat senior urusan hukum.

Shubat akan bergabung dengan Reema Dodin, mantan asisten lama Capitol Hill, seorang keturunan Palestina-Amerika, yang kini telah ditunjuk sebagai wakil direktur Kantor Urusan Legislatif Gedung Putih.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Middle East Monitor Politico


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x