Baru Diboikot 4 hari karena Ulah Charlie Hebdo, 40 Perusahaan Prancis Kelabakan, Saham Anjlok!

31 Oktober 2020, 05:45 WIB
Seruan boikot produk Prancis di salah satu toko /Twitter/@Aadil78577096

SEPUTAR LAMPUNG - Kecaman negara-negara muslim dengan memboikot produk Perancis mulai terasa dampaknya.

Gerakan memboikot produk Prancis ini merupakan respon negara-negara muslim atas diterbitkannya kartun Nabi Muhammad dalam Majalah Charlie Hebdo.

Tak hanya itu, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyudutkan Islam kian membuat negara-negara muslim terluka.

Sebagaimana diketahui, Emmanuel mendukung ditayangkannya kembali kartun Nabi Muhammad yang diketahui sejak September lalu atas dasar kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Bernyali Besar Tantang Donald Trump di Pilpres AS, Kekayaan Joe Biden Hanya 'Seujung Kuku' Petahana

Baca Juga: Indonesia Harus Bersiap! Jika Donald Trump Menang Pemilu AS, Ini yang Akan Terjadi

 

Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad sejalan dengan persidangan 14 orang tertuduh sebagai teroris dalam serangan kantor yang menerbitkan kartun tersebut pada tahun 2015 silam.

Imbas dari pemboikotan itu, saham Prancis terbukti anjlok dalam kurun waktu 4 hari terakhir.

Mengutip azhar.eg, untuk menghindari resiko tersendatnya bursa saham, Duta besar Prancis meminta kepada Syaikh Al-Azhar Syaikh Ahmad Thayib untuk dapat membantu keterpurukan Prancis akan gelombang pemboikotan produk Prancis.

“Kami tidak akan menerima negosiasi terkait kasus penghinaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan untuk Marcon harus segera meminta maaf,” balas Syaikh Al-Azhar Syaikh Ahmad Thayib dikutip pada Jumat, 30 Oktober 2020.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Jurnalpresisi.com dengan judul "Buntut Kekecewaan Dunia Internasional, 40 Perusahaan Prancis Kelabakan Diboikot 4 Hari Terakhir".

Melansir dari Antara, Saham Prancis mengalami kerugian 4 hari berurut sesuai Indeks CAC 40 di Bursa Efek Paris menyusut 0,03 persen atau 1,45 poin menjadi 4.569,67 poin pada perdagangan Jumat, 30 Oktober 2020.

Indeks CAC 40 anjlok 3,37 persen atau 159,54 poin menjadi 4.571,12 poin pada Rabu 28 Oktober, pasca turun 1,77 persen atau 85,46 poin menjadi 4.730,66 poin pada Selasa 27 Oktober, dan jatuh 1,90 persen atau 93,52 poin menjadi 4.816,12 poin pada Senin 26 Oktober 2020.

Dari total 40 saham perusahaan besar dalam Indeks CAC 40, sebesar 23 saham merugi dan 17 lainnya dapat membukukan keuntungan.

Baca Juga: Sulut Kemarahan Turki, Majalah Charlie Hebdo Perancis Terbitkan Kartun Erdogan dalam Pose Tak Pantas

Perancang dan pembangun sistem kelistrikan Prancis, Thales, merugi 2,16 persen dimana angka tersebut tercatat kerugian terbesar (top loser) diantara saham unggulan atau blue chips.

Selanjutnya, saham peritel multinasional Prancis Carrefour yang telah kehilangan 2,02 persen dan perusahaan transnasional Prancis yang membidangi pengelolaan air, limbah, dan layanan energi Veolia Environnement turun sebesar 1,92 persen.

Kemudian, ada perusahaan telekomunikasi multinasional Prancis Orange SA yang melonjak 6,10 persen yang tercatat mencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham unggulan.

Terakhir, saham perusahaan pembayaran dan layanan taransaksional Prancis, Worldline yang mengangkat 4,98 persen, serta perusahaan real estat komersial Eropa Unibal-Rodamco-Westfield SE naik 2,22 persen.***(Jazila Nailatunni'mah/Jurnal Presisi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler