Bumi Terancam Punah, Ilmuwan NASA Turun ke Jalan sambil Menangis: Kita akan Kehilangan Segalanya!

17 April 2022, 11:00 WIB
Ilmuwan NASA Peter Kalmus Peter Kalmus menangis saat berpidato. /YouTube Guardian News/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Peringatan mengenai kondisi bumi yang semakin renta dengan berbagai 'penyakit' kronis yang dialaminya telah cukup lama diserukan oleh para ilmuwan.

Namun rupanya, peringatan mereka tidak banyak mendapat perhatian dunia. Merasa kondisi bumi kian di ambang kritis, sejumlah ilmuwan di California akhirnya turun ke jalan untuk menyampaikan protes.

Dalam aksinya kali ini, para ilmuwan tidak hanya menyerukan protes dan peringatan. Mereka juga merantai diri saat melakukan aksi, bahkan sampai menangis.

Seorang ilmuwan iklim di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Peter Kalmus berpartisipasi dalam protes yang diselenggarakan oleh Scientist Rebellion sebagai bagian dari hari aksi global oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Baca Juga: Berapa Harga Terbaru April 2022 Xiaomi Redmi Note 10s dan Xiaomi Redmi Note 10 Pro? Intip Spesifikasinya

Protes yang dilakukan oleh para ilmuan di LA melibatkan para ilmuwan yang merantai diri mereka ke pintu gedung JPMorgan Chase.

Video ilmuwan NASA Peter Kalmus Peter Kalmus saat berpidato sambil menangis menyebar di media sosial.

Pada pidato emosional tersebut lalu di Los Angeles, Peter meminta orang-orang untuk mendengarkan peringatan mengerikan dari para ahli perubahan iklim.

“Kita akan kehilangan segalanya, dan kami tidak bercanda, kami tidak berbohong, kami tidak melebih-lebihkan," ucap Kalamus, dikutip Yahho News melalui Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 17 April 2022.

Dirinya mengatakan jika peringatan dari para ilmuwan tidak didengarkan, hal ini justru peringatan penting untuk dunia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Temukan Perbedaan di Antara 3 Gambar Ini dengan Durasi 60 Detik untuk Tes Kemampuan Otak Anda

"Saya di sini karena para ilmuwan tidak didengarkan. Saya bersedia mengambil risiko untuk planet yang indah ini,” ucapnya.

Ilmuwan NASA tersebut pun mengatakan jika semua hal ini untuk kehidupan di masa depan.

“Ini untuk semua anak di dunia, semua anak muda, semua orang di masa depan, ini jauh lebih besar dari kita semua” ujar Ilmuwan NASA.

"Sudah waktunya bagi kita semua untuk bangkit, mengambil risiko, dan berkorban untuk planet indah yang memberi kita kehidupan, yang memberi kita segalanya,” ujarnya.

Protes terjadi di Chase sebagai protes atas pembiayaan bahan bakar fosil bank, Amerika Serikat.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 6 Surah Alquran yang Dibaca saat Sholat Dhuha untuk Datangkan Rezeki Berlimpah

JPMorgan Chase adalah pemberi dana terbesar bahan bakar fosil dari bank manapun di dunia dari 2016 hingga 2021, menyediakan $382 miliar selama periode enam tahun itu, menurut laporan dari konsorsium LSM.

Para pengunjuk rasa juga turun ke jalan-jalan di Spanyol pada hari yang sama, membuang darah palsu di luar Kongres Deputi di Madrid.

Para ilmuwan dan sesama pendukung memprotes di Kementerian Lingkungan Hidup di Quito, Ekuador dan di Kementerian Iklim di Kopenhagen, menurut akun Twitter Scientist Rebellion .

"Kelompok tersebut menggambarkan diri mereka sebagai 'aktivis dari berbagai latar belakang ilmiah,' dan menyatakan bahwa mereka 'bekerja dalam kerangka Pemberontakan Kepunahan, tetapi mengadopsi beberapa bentuk pengorganisasian dan mobilisasi baru," cuit Scientist Rebellion.

*) Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Ilmuwan NASA Menangis Saat Lakukan Protes, Peringatkan Kepunahan Dunia: Kami Tidak Bercanda".***(Kannia Nur Haida Komara/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler