SEPUTAR LAMPUNG - Baru saja menggeliat usai diterpa pandemi Covid-19 dalam kurun waktu lebih dari setahun terakhir, sejumlah negara kembali harus melakukan pengetatan wilayah.
Langkah ini harus ditempuh karena terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di wilayah atau negara yang bersangkutan.
Salah satu negara yang akan segera melakukan penghentian sementara penerbangan dari dari negara lain adalah Singapura.
Mulai besok, 5 Juni 2021, pemerintah Singapura memutuskan menghentikan kedatangan pengunjung dari Guangdong, China setelah adanya peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Menteri Kesehatan Singapura, Ye Kung mengumumkan bahwa mulai besok 5 Juni 2021, siapa pun yang melewati provinsi China itu dalam 21 hari sebelumnya tidak akan bisa masuk ke Singapura.
Dikutip dari Asia News melalui Pikiran-rakyat.com pada Jumat, 4 Juni 2021, warga negara Singapura, penduduk jangka panjang, dan pengunjung yang sering bepergian harus menjalani tes diagnostik setibanya di Bandara Changi dan kemudian mematuhi karantina selama tujuh hari.
Di sisi lain, semua pengunjung dari China harus menjalani tes polymerase chain reaction (PCR).
Guangdong dianggap sebagai salah satu pusat manufaktur terpenting di China. Namun, sejak akhir Mei menjadi episentrum gelombang kecil baru kasus Covid-19.
Dalam laporan terakhir ada lebih dari 50 kasus, beberapa tempat ditutup dan siapa pun yang ingin meninggalkan provinsi itu harus menunjukkan tes negatif yang dilakukan dalam 72 jam terakhir.
Kasus Covid-19 juga terus meningkat di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia, jumlah kematian telah melampaui angka 3.000.
Pada Mei lalu, Singapura memperingatkan perkembangan beberapa varian baru Covid-19 mirip India yang sebagian besar akan mempengaruhi anak-anak.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Mulai 5 Juni 2021, Singapura Setop Penerbangan dari China Setelah Kasus Covid-19 Meningkat".
Berdasarkan data per Kamis 3 Juni 2021, sebanyak 8.000 kasus baru tercatat di Malaysia. Pemerintah Malaysia juga telah memberlakukan lockdown selama dua minggu, yang akan tetap berlaku hingga 14 Juni 2021.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)