Sadis, 'Pabrik Bayi' Ternyata Benar-benar Ada! Para Wanita Dihamili Paksa, Bayi Dijual Setelah Lahir

4 Desember 2020, 06:35 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir. /Esudroff/PIXABAYA

SEPUTAR LAMPUNG - Perdagangan manusia termasuk kejahatan kemanusiaan yang sangat tua usianya.

Seiring waktu, bisnis kejam ini bermetamorfosis sedemikian rupa. Semakin terorganisir dengan jaringan yang sangat luas bahkan hingga berbagai penjuru dunia. 

Perempuan seringkali menjadi korban. Lebih sadisnya, perempuan dieksploitasi sedemikian rupa. Dalam kasus di Nigeria misalnya.

Di mana perempuan-perempuan lugu dari desa diimingi akan mendapat pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga, namun nyatanya mereka dipaksa bekerja untuk 'memproduksi' bayi.

Baca Juga: Berawalan Huruf 'Nun', Nama-nama Putri Quraish Shihab Ini Bisa Jadi Referensi untuk Bayi Perempuan

Ya, 'pabrik bayi' itu ternyata benar-benar ada. Para perempuan yang menjadi korbannya dihamili secara paksa oleh sejumlah pria yang sengaja dipekerjakan untuk menghamili para perempuan.

Para ibu hamil yang diselamatkan mengaku diiming-imingi pekerjaan. Tapi semua hanya isapan jempol.

Tak sampai di situ, bayi yang dilahirkan mereka kemudian dijual pada siapa pun yang berminat dan tak ada sepeser pun uang yang masuk kantong.

Ini tak seperti pengakuan pengelola bangunan berkedok klinik bersalin yang menyebut keuntungan dari bisnis yang masuk kategori perdagangan manusia ini dibagi di antara para pekerja dan pengelola.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedia.com dengan judul "Pengelola Sewa Pria untuk Menghamili, Berkedok Klinik Bersalin Aparat Gerebek Pabrik Bayi".

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (3 Desember 2020) hasil penggerebekan terbaru ini polisi menyelamatkan sepuluh orang korban.

Empat anak dan enam wanita yang empat orang di antaranya tengah hamil diangkut dari tempat yang selama ini diketahui rumah bersalin ilegal tersebut.

Operasi 'pabrik bayi' dilakukan di negara bagian Ogun barat daya dengan bantuan seorang wanita yang sebelumnya diadili akibat kasus perdagangan manusia.

"Bertindak berdasarkan petunjuk, orang-orang kami menyerbu rumah bersalin ilegal itu dan menyelamatkan 10 orang, termasuk empat anak dan enam wanita, empat di antaranya sedang hamil," kata juru bicara polisi Abimbola Oyeyemi kepada kantor berita AFP.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Nama Bayi Laki Laki dan Perempuan yang Lahir di Hari Jumat

Dia mengatakan para wanita yang diselamatkan memberitahu polisi bahwa pemilik bangunan mempekerjakan pria untuk menghamili mereka dan kemudian menjual bayi yang baru lahir untuk mendapatkan keuntungan.

'Pabrik' biasanya merupakan fasilitas ilegal kecil berkedok klinik medis swasta yang menampung wanita hamil dan menawarkan bayi mereka untuk dijual.

Dalam beberapa kasus, perempuan muda sengaja ditahan dan diperkosa sebelum bayi mereka dijual di pasar gelap.

Oyeyemi mengatakan dua tersangka, seorang pria cacat fisik dan putri pemilik klinik, ditangkap dalam penggerebekan tersebut.

"Pengelola utama pabrik dalam pelarian tetapi kami meningkatkan upaya untuk menangkap dan membawanya ke pengadilan," katanya. Oyeyemi mengatakan operator sebelumnya telah ditangkap karena pelanggaran yang sama.

Baca Juga: 5 Nama Cantik Islami untuk Bayi Perempuan Beserta Arti dan Contoh Kombinasi Namanya

"Dia sudah diadili dengan kasus perdagangan manusia setelah penangkapannya awal tahun ini, tetapi dia bebas setelah membayar jaminan dan kembali ke bisnisnya yang dulu."

Penggerebekan polisi terhadap unit bersalin ilegal relatif umum di Nigeria, terutama di area selatan Benua Mutiara Hitam tersebut.

Tahun lalu, sembilan belas wanita hamil dengan usia antara 15 - 28 tahun serta empat orang anak juga diselamatkan dari pabrik bayi lainnya di Nigeria.

Para penyelidik mengatakan anak-anak yang diperdagangkan dijual pelaku seharga Rp 18 juta untuk anak laki-laki dan Rp 13 juta untuk anak perempuan.

Mayoritas perempuan yang tertipu pelaku meninggalkan desa asal mereka dengan janji pekerjaan rumah tangga di Lagos.

Tapi nyatanya setelah ditampung di “pabrik” mereka dipaksa hamil. Polisi juga mengungkap sejumlah perempuan lainnya datang secara sukarela dengan harapan mendapat imbalan uang.

Tapi ujung-ujungnya mereka pun tertipu karena pengelola tak pernah membayar mereka sepeser pun.***(Mia Fahrani/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler