Link Streaming dan Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI Tayang 30 September 2021 di TV One, Ini Jam Rilisnya

- 27 September 2021, 19:00 WIB
Salah satu adegan film Penumpasan Penghianatan G30S PKI
Salah satu adegan film Penumpasan Penghianatan G30S PKI /Tangkapan layar/youtube: tvMu Channel

SEPUTARLAMPUNG.COM  - Tinggal beberapa hari lagi, Bangsa Indonesia dapat menyaksikan tayangan langsung Film G30S PKI pada 30 September 2021 di Chanel TV- TV One. Berikut bocoran sinopsis film tersebut.

G30S PKI merupakan film sejarah yang selalu diputar, terutama saat 30 September. Film tentang sebuah Gerakan 30 September ini akan tayang di TV One dengan durasi yang cukup panjang kurang lebih satu jam.

Sejarah mencatat Gerakan G30S/PKI merupakan peristiwa besar yang terjadi di tanah air. Gerakan ini disebut bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Tak hanya itu, peristiwa ini disebut-sebut sebagai gerakan untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

"Jangan lewatkan persembahan film spesial Pengkhianatan G30S/PKI Kamis, 30 September 2021 jam 21.00 WIB hanya di tvOne. #G30SPKI," tulis akun @tvonenews dalam keterangan unggahannya, sebgaimana dikutip Seputarlampung.com dari Instagram, 27 September 2021.
 

Film pengkhianatan G30S/PKI disutradarai oleh Arifin C. Noer dan produser G. Dwipayana, film ini dibuat berdasarkan versi resmi pemerintah kala itu yang mana disponsori oleh pemerintahan orde baru.

Ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, film ini menggambarkan peristiwa kudeta yang dinahkodai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
 
Berikut Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI Tayang Pada 30 September 2021 di TV One, yakni

Pada saat itu, ekonomi bangsa Indonesia, pada malam 30 September sampai 1 Oktober, PKI mengirim 7 unit berseragam dan senjata lengkap dan mengaku sebagai Cakrabirawa, dengan tujuan untuk menculik target 7 jenderal yang terkait dengan Dewan Jenderal.

Tujuh jenderal yang masuk dalam target penculikan itu adalah Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, MT Hariono, Sutoyo Siswomiharjo, S Parman, Soeprapto dan DI Pandjaitan.
 

Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil meloloskan diri dari penculikan tersebut dengan melompati tembok belakang rumahnya. Namun anaknya Ade Irma Suryani tewas tertembak. Sementara atase militer Pierre Tendean memasang badan dan menyatakan pada PKI bahwa dirinya adalah Jenderal Nasution. PKI percaya, Pierre diboyong.

Unit PKI yang lain mendobrak masuk ke rumah Jenderal Ahmad Yani. Ahmad Yani sedikit melawan, lalu tanpa basa-basi, PKI menembak Ahmad Yani di depan sang putra dan asisten rumah tangganya.

MT Hariono bernasib sama, jasadnya dibawa. Sementara Kepala Jaksa Militer Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen S Parman, dan Letnan Jenderal Soeprapto ditangkap hidup-hidup.

Brigadir Jenderal DI Pandjaitan ikut dengan suka rela, namun ketika masih di halaman rumah dan hendak berdoa sebelum memasuki truk, PKI meluncurkan tembakannya. DI Pandjaitan tewas seketika. Jasadnya ikut diboyong. Putrinya yang melihat kejadian itu histeris dan berlari ke halaman rumah, kemudian mengusap darah sang ayah ke wajah dan tubuhnya.

Ketujuh unit PKI tersebut membawa tahanan dan mayat para Jenderal ke kamp PKI di Lubang Buaya. Para tahanan yang tersisa diinterogasi dan disiksa, dimana kemudian turut dibunuh secara sadis. Ketujuh korban diseret dan dimasukkan ke dalam sumur.
 

Keesokan harinya, PKI di bawah arahan anak buah letnan Kolonel Untung mengambil alih Radio Republik Indonesia (RRI) dan memaksa penyiar membacakan pesan dari Kolonel Untung yang menyatakan bahwa G30S telah bergerak untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal dan mengumumkan pembentukan ‘Dewan Revolusi’.

Sementara, anggota PKI lain pergi ke Istana untuk mengamankan Presiden Soekarno, namun Soekarno telah pergi meninggalkan istana.

Pagi itu, Soeharto membantah keras pernyataan Kolonel Untung dan membantah bahwa tidak ada dewan jenderal.

Karena adanya kekosongan posisi yang ditinggalkan Ahmad Yani, Soeharto mengambil alih sementara Angkatan Darat. Dirinya langsung membuat strategi serangan balik ke PKI. Di bawah kepemimpinannya, Soeharto mengepung markas PKI di Lubang Buaya, namun pemimpin partai berhasil melarikan diri.

Selanjutnya Soeharto dan pasukannya melakukan investigasi. Mereka berhasil menemukan kamp di Lubang Buaya termasuk tubuh para jenderal, yang kemudian dikeluarkan sembari Soeharto menyampaikan pidato menggambarkan kudeta ini dan peran PKI di dalamnya. 
 

Jenazah para jenderal kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kemudian Soeharto memberikan pidatonya di mana ia mengutuk G30S PKI dan dan mendesak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal yang telah meninggal tersebut.

Berikut link streaming film berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S-PKI di TV One pada Kamis, 30 September 2021:
 
KLIK DI SINI 1
KLIK DI SINI 2

Hampir 56 tahun mengenang insiden ini, sampai sekarang G30S PKI selalu dimasukkan dalam materi pelajaran sejarah.

Hal ini bertujuan agar para generasi muda penerus bangsa lebih mengenal sejarah Indonesia, terutama peristiwa pembantaian tujuh jenderal dan perwira menengah TNI-AD serta prajurit Polri.

Warga biasanya mengibarkan bendera setengah tiang guna mengenang salah satu peristiwa berdarah dalam sejarah Indonesia setiap 30 September.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x