Tiga Bank Syariah Milik BUMN akan Merger, Bagaimana Nasib Nasabah dan Karyawan?

- 14 Oktober 2020, 11:21 WIB
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari.
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari. /dok MANDIRI SYARIAH

Selain memastikan bahwa pelayanan nasabah tidak akan terganggu dan tidak perlu khawatir juga dengan persoalan teknis lainnya, karena merger ini belum berlaku efektif. 

Penandatanganan CMA baru merupakan tahap awal menuju merger yang diharapkan akan rampung pada Februari 2021 mendatang.

Selama proses integrasi maupun setelah integrasi, ketiga bank syariah dan para pemegang saham juga menjamin tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga: Pasar Merespon Positif, Saham BRI Syariah Melonjak Drastis Usai Merger Bank Syariah Diumumkan

Selain bertujuan meningkatkan pelayanan pada nasabah di Indonesia di mana pangsa pasar umat Islam di Indonesia sangat besar, penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara tersebut juga memiliki tujuan besar untuk mengakselerasi eksistensi dan daya saing bank syariah Indonesia di kancah global.

Lebih lanjut Toni menjelaskan bahwa sinergi bank syariah milik BUMN ini diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.

“Insya Allah, kami optimis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders. Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia. Kami siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Toni.***

 

 

Halaman:

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x