Berkah Pandemi: Ambulans Rakitan Anak Bangsa Ini Banyak Dicari, Harga per Unit Bisa Capai Rp3 Miliar

- 28 September 2020, 07:10 WIB
PEKERJA tengah merakit ambulans pesanan di PT Ambulance Pintar Indonesia di Babelan, Kabupaten Bekasi. Memasuki masa pandemi, pesanan ambulans meningkat nyaris 100 persen. /Pikiran-rakyat.com/Tommi Andryandy
PEKERJA tengah merakit ambulans pesanan di PT Ambulance Pintar Indonesia di Babelan, Kabupaten Bekasi. Memasuki masa pandemi, pesanan ambulans meningkat nyaris 100 persen. /Pikiran-rakyat.com/Tommi Andryandy /

SEPUTAR LAMPUNG – Selalu ada sisi baik dalam setiap masalah dan musibah. Termasuk dalam pandemi yang saat ini mewabah.

Banyak yang susah, terutama terkait dengan masalah ekonomi. Namun ada pula yang justru menuai berkah.

Seperti yang dialami oleh sejumlah pekerja di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Sejak beberapa bulan terakhir mereka kebanjiran pesanan merakit ambulans.

Sebagaimana diketahui, ambulans merupakan moda transportasi vital yang banyak dibutuhkan saat ini.

Kini setidaknya telah 800 mobil ambulans dipesan oleh sejumlah rumah sakit dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Bukan Sembarang Masker Kain! Kemenperin Tetapkan SNI Masker Kain, Begini Klasifikasinya

Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-rakyat.com dalam artikel “Dari APV, GranMax, Sampai Bus, Ambulans Rakitan Anak Bangsa Bisa Laris Hingga Rp3 Miliar per Unit", harga ambulans rakitan anak bangsa ini berkisar Rp290 juta-3 miliar. 

“Paling jauh ke Papua dan ada juga daerah lain yang dikirim. Patut disyukuri ada hikmahnya,” ucap Project Manager PT Ambulance Pintar Indonesia, Ari Cukmara kepada Pikiran-rakyat.com, Minggu, 27 September 2020.

Ari mengaku, biasanya pesanan ambulans mencapai 500 unit per tahun. Namun, kini telah mencapai 800 unit padahal belum memasuki akhir tahun. 

“Jadi ya karyawan juga pada lembur soalnya banyak pesanan,” ucap Ari yang mengaku menambah jumlah pegawai dari 40 orang menjadi 70 orang.

“Berkahnya buat karyawan, yang kerja nambah karena pesanan juga nambah,” kata dia.

Baca Juga: Perlu Tahu! Ini Waktu Mulai dan Akhir Sholat Dhuha, Sayang untuk Dilewatkan

Tingginya jumlah pesanan mobil ambulans tidak lepas dari meroketnya jumlah terinfeksi covid-19. 

Seperti diketahui, angka penambahan kasus saat ini secara nasional telah menembus angka 4.000 kasus per hari.

Dengan jumlah tersebut, para petugas medis pun kewalahan menangani pasien. Apalagi setiap hari tidak sedikit pasien yang harus dijemput di kediamannya untuk menjalani isolasi terpusat. 

Kondisi ini yang membuat banyak rumah sakit dan dinas kesehatan yang tidak hanya kekurangan petugas medis namun juga armada.

“Ya karena memang dibutuhkan, dipesan dan minta dipercepat juga. Maka kami juga bekerja keras ini,” kata dia.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Ini Dipercaya Bisa Menyerap Racun di Dalam Ruangan

Untuk merakit satu mobil ambulans, kata Ari, dibutuhkan waktu antara dua pekan sampai 60 hari tergantung spesifikasi yang dipesan. 

“Kalau yang standar ya bisa cepat, kalau yang mungkin full spesifikasi ya kan harus nunggu alatnya dulu. Biasanya impor,” ujar dia.

Pesanan ambulans ini, kata dia, diserahkan ke pemesan. Ada yang memiliki mobil kemudian dirakit menjadi ambulans, ada pula yang memesan secara komplit mulai dari unit mobilnya sampai biaya perakitan.

Harga ambulans rakitan perusahaannya berkisar antara Rp 290 juta hingga Rp 3 miliar. 

“Harga itu sudah sama unit mobilnya. Kalau yang Rp 290 juta biasanya ambulans transportasi, biasanya mobilnya APV atau GranMax. Isinya ya standar seperti tabung oksigen, lemari dan kebutuhan pasien lainnya,” ucap dia.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Masker Buff dan Scuba Disebut Tidak Cukup Efektif Menangkal Virus Corona

Sedangkan ambulans seharga Rp 3 miliar memiliki spesifikasi lebih komplit.

“Masih kaya tabung oksigen dan lain-lain cuma mereknya lebih bagus, biasanya impor dari eropa. Mobilnya juga besar, bahkan pernah ada bis,” ucap dia.

Namun, kata Ari, ada sedikit perbedaan antara ambulans biasa dan yang khusus covid-19. Ambulans yang khusus digunakan untuk pasien covid-19 memiliki isolator tersendiri.

“Harganya memang beda juga karena ada alatnya lagi,” ucap dia.

Meski pesanannya tengah meningkat, rupanya Ari tidak ingin pandemi covid-19 berlanjut. Dia berharap kondisi ini segera berakhir karena meski menguntungkan dirinya namun tidak sedikit yang merugi.

“Ya walaupun ramai pesanan tapi ya harapan saya covid-19 segera berakhir. Memang ada yang diuntungkan tapi banyak juga yang dirugikan.

Semoga ambulans-ambulans ini juga bisa membantu menekan jumlah kasus covid-19 ini,” ucap dia.***(Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x