SEPUTARLAMPUNG.COM - Masyarakat dan pedagang di beberapa daerah mengeluhkan harga telur ayam yang tembus Rp32.000 per kilo. Kabar yang beredar, ini disebabkan adanya pencairan bansos BPNT. Mensos Risma pun segera membantahnya.
Seperti diketahui, harga telur terus mengalami kenaikan sejak awal Agustus 2022 hingga kini. Terkait hal ini, Menteri Sosial Risma menegaskan bahwa naiknya harga telur ayam tidak ada hubungannya dengan skema pencairan bansos BPNT.
Dikutip dari Antara, Mensos Risma mengatakan, bansos hanya disalurkan dalam bentuk uang Rpp200.00 per bulan ke KPM, bukan barang. Karena tidak mungkin menyalurkan telur ke daerah-daerah, terlebih yang aksesnya sulit i, bisa pecah sebelum sampai ke KPM telur-telurnya.
Naiknya harga telur yang disebut karena pencairan bansos BPNT ini bermula dari pernyataan Mendag Zulhas (Zulkifli Hasan) yang menyebut harga telur tembus Rp32.00 sebagai akibat dari pencairan bansos.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulhas menyebutkan bahwa salah satu faktor pemicu naiknya harga telur ayam karena adanya peningkatan permintaan masyarakat, seiring pencairan bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah melalui Kemensos pada Agustus ini.
Kendati demikian, Mendag Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas ini menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menyalahkan Kementerian Sosial ataupun Mensos Risma (Tri Rismaharini) terkait hal ini.
Seperti diketahui, Kemensos menyalurkan bansos bagi masyarakat tidak mampu dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke daerah-daerah yang ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos Kemensos.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Sabtu, 27 Agustus 2022: Southampton vs Man United, Berikut Link Live Streaming