Mantap, Ternyata Orang Indonesia Rela Keluar Kocek Rp29,7 miliar per Tahun demi Bermain Game!

- 24 Juni 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi game Mobile Legends.
Ilustrasi game Mobile Legends. /Mobile Legends Bang Bang

SEPUTARLAMPUNG.COM - Masyarakat Indonesia rela mengeluarkan dana sebesar US$2 miliar per tahun untuk bermain gim.

Dilansir dari bi.go.id jika dirupiahkan menurut nilai kurs per Hari ini, 24 Juni 2022 yakni sebesar Rp14.760 maka orang Indonesia rela mengeluarkan uang untuk bermain game sekitar Rp29,7 triliun per tahun.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan.

"Tadi saya dijelaskan analisis [Asosiasi Game Indonesia] studinya ternyata di Indonesia, masyarakat membelanjakan senilai 2 miliar dolar AS per tahun," kata Oke Nurwan seperti dilansir dari Antara pada Jumat, 24 Juni 2022. 

Baca Juga: CEK Saldo Bank BRI dan BNI, Dana PIP 2022 Cair hingga ke 10,3 Juta Siswa SD-SMA, Ini Batas Aktivasi Rekening

Namun sayangnya, Oke menuturkan, dari total belanja gim tersebut, hanya sekitar US$2 juta yang dibelanjakan untuk gim lokal.

"Ternyata dari US$2 miliar yang dibelanjakan oleh mereka hanya terserap oleh gim lokal itu 2 juta dolar AS. Itu sekitar 0,1 persen," kata Oke.

Meskipun demikian, positifnya, 70 persen pelaku industri gim Indonesia berorientasi bukan untuk pasar lokal namun ekspor.

"Sehingga yang 30 persen ini yang diserap di lokal," katanya. 

Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Vivo Harga Rp 2 Jutaan Juni 2022: Vivo Y21s Dilengkapi dengan Baterai 5000 mAh, Tahan Lama!

Oke mengatakan dukungan yang diberikan bagi pelaku industri gim lokal sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.

Dukungan spesifik untuk gim lokal, saat ini langsung dikoordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi agar gim lokal menjadi sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan merambah pasar internasional.

Sementara itu Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno berharap industri gim lokal bisa jadi industri media digital seperti di luar negeri yang pasarnya lebih besar dari televisi digital, tv streaming berbayar seperti Netflix, hingga bioskop.

"Ini kan sebenarnya suatu kesempatan besar untuk kita ikut market yang tumbuh ini. Harapan kami dari industri gim yaitu pemerintah ikut mendukung kita untuk mengambil kesempatan ini," kata Cipto.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah