Sempat Jadi Primadona dengan Nilai Fantastis, Ternyata ini yang Membuat Harga Janda Bolong Melambung Tinggi

- 25 Desember 2021, 09:20 WIB
Janda Bolong
Janda Bolong /instagram @sukamonstera/



SEPUTARLAMPUNG.COM - Apa kabar bunga janda bolong yang beberapa waktu lalu sempat menjadi tanaman hias primadona dengan harga yang sangat fantastis?

Para pecinta tanaman hias mungkin saat ini tengah berburu informasi mengenai tanaman hias apa yang diprediksi harganya akan tinggi pada tahun 2022 nanti. Apakah janda bolong termasuk salah satu di antaranya.

Sebagaimana diketahui, janda bolong adalah satu tanaman hias yang harganya menggila saat pandemi. Tak tanggung-tanggung, harga bunga yang memiliki nama latin Monstera Adansoni Variegata ini bahkan mengalahkan harga si Brompton.

Konon harga janda bolong juga menyaingi harga mobil untuk merek tertentu. Meski harganya selangit, nyatanya bunga ini banyak diburu oleh kolektor tanaman hias.

Baca Juga: 8 Buah Segar ini Bisa Bantu Turunkan Kolesterol Jahat dan Gula Darah, Apa Saja? Masukkan dalam Konsumsi Harian

Salah satu daya tarik dari bunga ini adalah bagian tengah daunnya bolong, dan ada yang memiliki kombinasi beberapa warna.

Disebut monstera atau Janda Bolong karena ukuran tanaman yang bisa mencapai puluhan meter di alam bebas, monstera memiliki kekhasan pada daunnya yang lebar dan sobek-sobek serta berlubang ditengahnya.

Harganya yang fantastis mungkin membuat sebagian dari kita melongo. Ternyata ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya.

Sebagaimana diberitakan oleh Bagikanberita.com sebelumnya dalam artikel "Ternyata ini Penyebab Harga Janda Bolong Bisa Seharga Mobil, Simak Ulasan Dosen Pertanian Unpad" yang bersumber dari laman Ketik.unpad.ac.id, alasan mahalnya harga tanaman hias Janda Bolong atau monstera menurut Dosen Fakultas Pertanian Unpad Syariful Mubarok disebabkan oleh beberapa faktor.

Bentuk tanaman Monstera yang memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang. Terutama pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai jual tinggi.

Menurut Pria yang bergelut di Departemen Budidaya Tanaman ini menyatakan bahwa harganya yang melambung naik bukan karena teknik budidayanya yang sulit.

"Nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta tersebut merupakan bentuk dari permainan harga semata. Sebenarnya peningkatan atau naiknya harga yang drastis bukan akibat dari sulitnya teknik budidaya yang dilakukan, ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” jelas Syariful seperti dikutip laman ketik.unpad.a.c.id.

Baca Juga: Bacaan Surah Al Qari’ah Ayat 1-11, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Ia menambahkan bahwa fenomena ini pernah terjadi pula pada sekitar tahun 2007. Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta.

"Jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis. Saya pun menakutkan hal tersebut terjadi pada monstera ini, setelah banyak dibudidayakan dan jumlahnya meningkat di masyarakat mengakibatkan harganya turun,” ujar Syariful yang merupakan pengajar produksi tanaman hias ini.

Sementara itu, jika dilihat dari budidayanya, tanaman ini tidak ada cara khusus untuk merawatnya. Syariful menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Maka Syariful memandang bahwa dengan ramainya tanaman hias monstera ini terdapat segi baik dan buruknya. Untuk segi baiknya, nilai ekonomis semua jenis tanaman meningkat.

Baca Juga: 5 Cara Alami Redakan Batuk Berdahak, Salah Satunya Mengonsumsi Buah Nanas

Dengan begitu harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium turut meningkat.

Populernya tanaman hias Monstera ini menjadikan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.

Namun Syariful pun menyampaikan bahwa segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.

Kemungkinan akan turunnya tanaman ini disebabkan karena mulai banyaknya yang tanaman ini, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.

Nah bagi yang hobi dan membudidayakan tanaman hias monstera ini ada baiknya untuk menjualnya dalam waktu dejar mumpung harganya masih selangit.***(Hendra Karunia/Bagikan Berita)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Bagikan Berita PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah