SEPUTARLAMPUNG.COM – Seiring pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, hal ini berdampak pada profitabilitas perusahaan di berbagai sektor.
Perbankan nasional yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagai lembaga intermediary ke sektor riil juga tak luput akan hal ini.
Salah satu yang terkena dampak perlambatan pertumbuhan kredit adalah tren LDR (loan to deposit ratio) perbankan nasional yang melandai merupakan.
Hal ini mendorong perbankan untuk mengoptimalkan pos pendapatan lainnya demi menjaga sustainabilitas laba perusahaan.
Salah satu pos yang dapat diandalkan adalah pendapatan non bunga yang bersumber dari transaksi treasury.
Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengungkapkan bahwa BRI yang menyandang sebagai Best Primary Dealer di instrumen surat berharga dan Best FX Bank for Retail Clients di layanan forex akan terus mengoptimalkan pendapatan BRI dari transaksi treasury dengan tetap memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya pada kondisi seperti saat ini.
Menurut Achmad Royadi, Demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal.