SEPUTAR LAMPUNG - Tidak terasa, setahun sudah kita telah 'berteman' dengan pandemi Covid-19.
Banyak yang terpapar dan bahkan meninggal dunia karena virus yang belum ada obatnya ini. Banyak yang kehilangan orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
Pandemi juga telah memporak-porandakan tatanan ekonomi dan sosial kita. Anak-anak juga harus belajar dari rumah dengan segala dramanya.
Intinya, banyak yang berubah dalam kehidupan kita di setahun terakhir belakangan ini.
Di sektor ekonomi, banyak cerita sedih yang dialami oleh masyarakat kita. Mereka yang kehilangan pekerjaan. Atau mereka yang usahanya harus gulung tikar.
Salah satu cerita pahit itu banyak dialami oleh pedagang baju di Pasar Tanah Abang. Salah satunya diceritakan oleh Ani (43).
Baca Juga: Tuai Protes dari Banyak Pihak, Ini Alasan Utama Jokowi Akhirnya Batalkan Perpres Investasi Miras
Ani yang merupakan salah satu pedagang grosir baju gamis Tanah Abang ini menceritakan bagaimana pahitnya berjualan selama satu tahun Pandemi Covid-19.
Maysa by Cordova, Ani menamakan tokonya yang berada di Blok A Pasar Tanah Abang. Bersama dengan putrinya, hari ini Ani terus menawarkan dagangannya ke siapapun yang lewat.