Network
SEPUTAR LAMPUNG—Pemerintah menargetkan produksi udang vaname nasional menjadi 16 juta ton per tahun atau naik sekitar 1.500% dari besaran produksi nasional yang masih berada di bawah 1 juta ton per tahun.
Adapun angka produksi udang vaname saat ini masih dibawah angka produksi negara-negara penghasil komoditas yang sama seperti China, Ekuador, Vietnam, dan India.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKKP) Sakti Wahyu Trenggono menilai hal itu perlu di lakukan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari komodistas perikanan.
Dia melanjutkan target ini diwujudkan melalui pembukaan tambak udang seluas 200.000 hektare (Ha) hingga tahun 2024.
“Kalau mita berhasil membangun 200.000 Ha tambak udang dengan dua siklus panen 80 ton per Ha/tahun, maka dalam satu tahun analisa ekonominya bisa menghasilkan hampir 1.200 triliun [per tahun],” kata Trenggono seperti dikutip dari keterangan resminya di laman KemenKKP, Kamis, 14 Januari 2021.
Baca Juga: Indonesia-China Dorong Kerja Sama Proyek Kereta Cepat dan Pertukaran Tenaga Kesehatan
Menurutnya, Implikasi dari pembangunan tambak udang 200 ribu hektare ini tidak hanya akan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia, tapi juga mampu membangun sistem pertahanan yang kokoh untuk melindungi kekayaan maritim Indonesia.
"Seandainya ini terealisasi bayangkan berapa kekuatan pertahanan yang bisa kita bangun. Enggak susah bila kita ingin menguatkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) kita," tegasnya.
Selain tambak, KKP juga akan membangun kampung-kampung perikanan budidaya di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Seperti Kampung Lele, Kampung Patin, Kampung Udang hingga Kampung Kakap.
