Kunci Jawaban PKn Kelas 7 SMP Halaman 88 Uji Kompetensi Kurikulum Merdeka Belajar

- 20 Juni 2023, 15:40 WIB
Ilustrasi kunci jawaban Pkn kelas 7 SMP.*
Ilustrasi kunci jawaban Pkn kelas 7 SMP.* /

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak ini kunci jawaban PKn kelas 7 SMP halaman 88 Kurikulum Merdeka belajar.

Pembahasan soal dan jawaban di bawah ini diharapkan dapat membantu orangtua dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah.

Pada halaman 88 mata pelajaran PKn kelas 7 SMP, siswa akan belajar Bab 4 yang berjudul “Kebinekaan Indonesia”.

Siswa diminta untuk mengerjakan uji kompetensi yang ada pada halaman 88.

Baca Juga: Ini Link Pengumuman PPDB SMP Banjarmasin 2023 Jalur Zonasi dan PTO, Hasil Seleksi Diumumkan 20 Juni 2023

Pembahasan dalam artikel ini diulas oleh Aulia Rachma Dinantika, S.Pd. Alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP. Universitas Lampung.

Berikut ini jawaban PKn kelas 7 SMP halaman 88 Kurikulum Merdeka Belajar:

Uji Kompetensi

1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin. Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan ‘laki-laki itu pemimpin perempuan’ sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki. Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender?

Baca Juga: Cek Hasil Pengumuman UTBK SNBT 2023 UNAIR via Link Resmi, Adakah Namamu di Universitas Airlangga?

Jawaban:

Pandangan mengenai hal tersebut yakni pada saat ini lebih melihat kemampuan, kecakapan seseorang dalam menangani sebuah perkerjaan, hal ini menjadi lebih utama dibandingkan gender. Jadi di satu tempat tidak selalu laki-laki yang menjadi pemimpin misalnya terdapat ketua kelas wanita, ini menunjukan dikelasnya dia dipercaya dapat melaksanakan itu dengan baik. Untuk meningkatkan kesadaran gender, perlu adanya sosialisasi terkait kesetaraan gender. Sehingga hal tersebut dapat membuka wawasan pikiran untuk tidak selalu memandang bahwa laki-laki lebih hebat dibanding perempuan.

2. Ada orang-orang di beberapa daerah yang mengajak warga setempat untuk menolak pendatang, seolah-olah Tuhan menciptakan bumi ini hanya mereka sendiri. Padahal banyak warga pendatang telah berjasa untuk ikut memajukan daerah tersebut baik secara sosial seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan dan ekonomi. Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa beragamnya warga termasuk para pendatang akan membuat daerah tersebut maju, sedangkan menolak keragaman penduduk akan membuat suatu daerah akan terus terbelakang?

Jawaban:

Peran pemimpin desa atau daerah setempat sangatlah penting untuk mengedukasi warga, bahwa dunia akan terus melangkah maju, dan suatu saat mereka akan membutuhkan hal tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk kemajuan daerah secara umum, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan adanya pendatang justru dapat mempermudah pemerintah dalam memberikan bantuan teknologi ataupun sarana prasarana bagi daerah pelosok.

3. Setiap umat beragama harus sangat yakin dengan ajaran agamanya masing-masing. Namun setiap pemeluk suatu agama juga harus menghormati pemeluk agama lain karena agama juga mengajarkan bahwa ‘bagiku agamaku, dan bagimu agamamu’. Bagaimana kalian menjalankan dua prinsip itu?

Baca Juga: Pengumuman PPDB Jabar 2023 Tahap 1 Wilayah Bandung, Cimahi, Sukabumi, Sumedang Cek di Sini, Anda Lolos?

Jawaban:

Ketika menjalankan agama yang sudah dipercaya dan dianut maka harus sepenuh hati. Namun hal tersebut tidak membuat rasa toleransi terhadap agama lain menjadi berkurang. Toleransi beragama tersebut dapat dilakukan dengan cara menghormati dan tidak mengganggu ketika agama lain sedang berdoa maupun beribadah. Dua prinsip tersebut harus dipegang tanpa melanggar norma agama satu sama lain, karena masing-masing punya kepercayaan. Sehingga tidak akan terjadi perpecahan dan tidak ada pihak yang dirugikan.

*) Disclaimer:

1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.

2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah