Rangkaian Peristiwa:
Seluruh pasukan Nataga telah siap. Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo. Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api.
Pasukan serigala terkejut, tetapi para pemimpinnya mengatur posisi kembali. Dewi Kabut berbisik kepada Nataga untuk menggunakan ekor birunya.
Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Para serigala terbakar. Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima.
2. Tokoh: Nono
Rangkaian Peristiwa:
Nono berlibur ke rumah Mbah Sastro di Desa Wlingi. Pada suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya dengan bersepeda.
Di tengah perjalanan, ia berhenti beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari. Ketika ia kembali ke tempat sepedanya, sepedanya tidak ada dan ia bertemu dengan Trimo dan memperingatkannya untuk bersembunyi.
Nono akhirnya sadar bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pasukan Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. Kemudian ia terperangkap di Warung Mbok Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut Hitam yang ternyata adalah segerombolan pencuri.