Berilah Tanda Centang dan Silang pada Gambar Budaya Asli Indonesia: Kunci Jawaban Kelas 5 SD Halaman 163 164

- 22 Agustus 2021, 15:00 WIB
Tari piriang (piring), tarian tradisional Minangkabau, Sumatra.
Tari piriang (piring), tarian tradisional Minangkabau, Sumatra. /Tangkapan layar Youtube.com/@Sanggar Seni Saayun Salangkah/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Selamat belajar kembali adik-adik, kali ini kita akan mempelajari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 Kelas 5 SD/MI Tema 1 tentang Organ Gerak Hewan dan Manusia.

Pada Tema 1 ini kita akan belajar subtema 3 pembelajaran 4 dengan judul Lingkungan dan Manfaatnya.

Alangkah baiknya, adik-adik terlebih dahulu mengerjakan soal yang ada semampunya, kemudian setelah selesai mintalah koreksi dari orang tua masing-masing.

Materi yang dibahas yaitu mengidentifikasi pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap budaya masyarakat.

Baca Juga: 3 Resep Tahu Anti Mainstream yang Mudah dan Enak: Ada Pizza Tahu, Kamu Harus Cobain!

Berikut Kunci Jawaban tema 1 kelas 5 SD Subtema 3 Pembelajaran 4 Halaman 163 164 :

Jika nenek moyang kita saja mampu berjaya degan konsep negara maritimnya, maka sudah seharusnyalah kita sebagai generasi penerus juga bisa berjaya. Banyak faktor yang bisa menjadikan bangsa kita jaya. Telah di bahas dalam pembelajaran sebelumnya berbagai potensi kemaritiman dan kepulauan Indonesia. Potensi-potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Pada pembelajaran sebelumnya telah kamu ketahui pengaruh kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Sekarang akan kamu pelajari pengaruhnya terhadap kehidupan budaya dan transportasi masyarakat.

Ayo Membaca

Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Budaya Masyarakat

Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.

Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masing-masing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.

Baca Juga: Tips Sukses Tes CPNS 2021? Amalkan Doa yang Diajarkan Rasulullah Berikut Agar Allah SWT Mudahkan Hadapi Ujian

Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut.

1. Keragaman Suku Bangsa

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.

2. Keberagaman Bahasa

Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.

3. Keberagaman Religi

Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.

4. Keberagaman Seni dan Budaya

Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.

Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.

Baca Juga: Terancam Berurusan dengan Polisi, Olivia Jensen Buat Klarifikasi Soal Lempar Bendera Merah Putih

Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu daerah seperti karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.

2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam pusat gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai moralitas bangsa.

3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.

4. Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari cerita dari India dan hukum adat di Aceh yang terpengaruh oleh hukum Islam.

Ayo Mengamati (Halaman 163)

Amatilah gambar-gambar berikut!Berilah tanda centang (✓) pada gambar yang menunjukkan budaya asli Indonesia.Berilah tanda silang (x) pada gambar yang menunjukkan budaya hasil dari pencampuran atau peleburan dengan budaya dari luar negeri.

Jawaban:

Gambar 1
Gambar 1 Buku Tematik Kemendikbud

Ayo Berlatih (Halaman 164)

Hubungkan dengan garis antara identitas budaya daerah dengan provinsi asalnya.

Jawaban:

Gambar 2
Gambar 2 Buku Tematik Kemendikbud

*) Disclaimer : Pembahasan dan kunci jawaban dalam artikel ini hanya merupakan panduan bagi orang tua dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah selama pandemi.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Buku Tematik Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah