Riri tertegun. Ia kini paham. “Iya, Bu.”
“Bagaimana? Masih ingin disamakan dengan adik? Makan bubur, yuk.” goda Ibu.
“Tidak, Bu.“ Riri menggeleng kuat-kuat.
Ibu yang sedang mengeluarkan sayur sop dan dan ayam goreng dari lemari makan tertawa mendengarnya. Mulai sekarang, Riri bertekad membuang jauh-jauh rasa iri dari hatinya. Seusai makan malam, Riri segera mencium kening adiknya yang telah pulas, sebagai permintaan maaf.
“Maafkan Kakak, ya adikku,” gumam Riri.
Disadur dari Nusantara Bertutur Kompas Minggu, 23 Juli 2017
Halaman 212 213
Ayo Menulis
Setelah membaca cerita di atas, lakukanlah kegiatan berikut.