Bukan Harta, Ternyata Ini Pesan dan Wasiat Utama Syekh Ali Jaber pada Putra Sulungnya Al Hasan

- 18 Januari 2021, 17:20 WIB
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber.
Putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber. /Antara//Nur Imansyah

SEPUTAR LAMPUNG - Kepergian Syekh Ali Jaber pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu masih menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia khususnya kaum muslimin yang sangat menyukai ceramah-ceramahnya.

Banyak yang hingga hari ini belum bisa move on dari kesedihan atas perginya ulama besar asal Madinah yang menjadi warganegara Indonesia di pengujung usianya tersebut.

Namun siapa sangka, sang putra sulung, Al Hasan Ali Jaber, justru terlihat sangat tegar bahkan tak sedikitpun menitikkan air mata atas kepergian ayahnya.

Dikutip dari ANTARA, semasa hidup mendiang Syekh Ali Jaber rupanya telah mendidik putranya sedemikian rupa termasuk telah menitipkan pesan penting pada sang putra sulung Al Hasan Ali Jaber, untuk tetap selalu menjaga salat dan menjaga ibunya.

Baca Juga: Tidak Bisa Sembarang Orang, Ini 6 Kriteria yang Harus Dipenuhi Jika Ingin Donor Plasma Konvalesen

Al Hasan Ali Jaber mengaku, dirinya dan keluarga mengikhlaskan kepergian Syekh Ali Jaber. Meski demikian, dirinya tidak memiliki firasat apapun terkait meninggalnya sang ayah.

Menurutnya, semasa hidup Syekh Ali Jaber tidak pernah meminta dirinya untuk meneruskan pekerjaan almarhum, yakni sebagai seorang pendakwah. Melainkan pesan almarhum kepada dirinya, untuk tetap selalu menjaga shalat dan tidak meninggalkan shalat.

"Belum ada cuma yang selalu beliau pesan itu jaga salat karena inshaallah kalau salat lancar maka hidup akan dipermudah terus jangan lupa mengkhatamkan Alquran," kata Hasan.

Sebelum kembali ke Lombok pada Senin (11/1/2021) lalu, dirinya lama berada di Jakarta untuk memantau kondisi Syekh Ali Jaber selama dalam perawatan di rumah sakit.

"Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang, tapi pada Kamis pagi kami dikabarkan bahwa kondisi Syekh Ali Jaber terus menurun oksigen turun dan panasnya naik tapi meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif Covid-19," kata Hasan.

Baca Juga: Nakes di Lampung 'Menjerit', Sudah 5 Bulan Insentif Belum Dibayar, Termasuk Supir Ambulans

Meski sedih ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya, namun putra sulung Syekh Ali Jaber mengaku tak meneteskan air mata saat kematian sang ulama.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkapkan alasan tak menangis saat pertama kali mendapat kabar sang ayah meninggal dunia.

"Susah kalau dijelaskan lewat kata, makanya sampai detik ini enggak pernah dari awal tahu meninggal, karena saking bangganya sama perjuangannya hidup," kata Al Hasan dikutip dari kanal YouTube deHakims pada Senin 17 Januari 2021.

Al Hasan mengaku bangga pada perjuangan ayahnya demi membuat umat Indonesia maju dan sejahtera.

"Perbuatan beliau baik pengin membuat Indonesia maju dan mencintai Al-Qur'an Insya Allah," tutur Al Hasan.

Baca Juga: Waspada Suara Gemuruh dan Hewan yang Berlarian Turun, Bisa Jadi Tanda Gunung akan Meletus

Diceritakan Al Hasan, Syekh Ali Jaber ternyata bangga dan bahagia saat ditetapkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) resmi.

Al Hasan mengatakan bahwa ia merasa bangga melihat ayahnya yang rela meninggalkan Madinah, Arab Saudi demi syiar Islam di Indonesia.

"Cinta sekali, dia tinggalkan Madinah, beliau sangat senang sekali," kata Al Hasan.

Di sisi lain, sosok Syekh Ali Jaber ternyata tidak ingin dianggap ayah oleh anaknya, melainkan ingin disebut sebagai teman.

Sehingga Al Hasan memanggil Syekh Ali Jaber dengan nama panggilan 'Abuya'.

"Anggap adik kakak saja katanya, enggak pernah panggil bapak, iya (manggilnya) Abuya," ujar Al Hasan.

Sebagai informasi, Al Hasan Ali Jaber merupakan putra sulung Syekh Ali Jaber dari tiga bersaudara, ia kini sedang berada di Jakarta untuk meneruskan syiar sang ayah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Tunjangan Baru Untuk PNS, Kabar Ibu Iriana, hingga 24 Korban Sriwijaya Air SJ 182

Sebelumnya, tak banyak orang tahu, Syekh Ali Jaber rupanya meninggalkan sang istri, Umi Nadia, dalam kondisi hamil.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram @syekh.alijaber yang mengunggah sebuah postingan pada 16 Desember 2020 lalu.

Awalnya, Syekh Ali Jaber mengucapkan selamat kepada sang adik, yang bernama Ahmad, karena dikaruniai anak kedua.

"Selamat adik saya, Ahmad, mendapat anak yang kedua, Subhanallah, berlalu waktu, kemarin ulang tahun ya?," tanya Syekh Ali Jaber kepada sang adik yang duduk di sebelahnya.

Baca Juga: 4 Cara Memprediksi Gempa Bumi Versi BMKG, Wajib Tahu untuk Menghindari Jatuhnya Korban

Sang ulama, kemudian mengumumkan kabar bahagia soal kehamilan istrinya, Umi Nadia, yang saat itu memasuki usia 4 bulan kandungan.

"Doain juga, istri saya, sedang hamil, doain insya allah, semoga lancar di bulan yang keempat.

Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Zona Jakarta dengan judul "Setetespun Air Mata Tak Mengalir Saat Kematian Ayahnya, Putra Syekh Ali Jaber: Bangga Sama Abuya!".

Dan saya sama adik saya Ahmad, perjalanan menuju, aih, lupa pakai sabuk, sabuk, sabuk, patuhi aturan!," ujarnya sembari memakai sabuk pengaman.

Unggahan tersebut diposting akun Instagram @syekh.alijaber pada 16 Desember 2020.

Jika dihitung sampai bulan Januari 2021, maka kehamilan istri Syekh Ali Jaber kini berusia 5 bulan.***(Lusi Nafisa/Zona Jakarta)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah