Acara bisa digelar dengan konsep unik dan menarik, yakni para guru dan murid bisa saling berbalasan membacakan puisi.
Berikut Seputar Lampung kutip puisi tentang guru dari Buku Antologi Mencari Puisi, penerbit Pustaka Media.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Hari Guru Nasional Dikutip dari Kata-Kata Motivasi Ki Hadjar Dewantara
(1)
CURAHAN HATI ANAK DIDIK
Karya: Selvia Wuri Handayani
Sinar mentari terbenam dalam buih ketakutan
Pengharapan terkikis oleh jiwa keangkuhan
Angan dan cita melebur dalam ketidakpastian
Adakah impian dalam gapaian
Wahai guruku….
Mengapa kami tertatih di antara dua jurang kebodohan
Mengapa kami berhadapan dengan makhluk tak bertuan
Hingga kami berhela nafas menuju kemenangan
Wahai guruku…
Selamatkan inspirasi kami dari hari yang suram
Pandu kami menuju masa depan cemerlang
Jauhkan kami dari keterpurukan
Bawa kami ke jalan kesuksesan
Baca Juga: Buruan Daftar yang Belum Kebagian! Ini 9 Bantuan yang Cair di Bulan Desember dan Lanjut Hingga 2021
(2)
Guruku Pahlawanku
Karya: Ita Kurniawati
Guruku,
Semua letihmu itu tulus
Tutur katamu halus
Didik kasihmu sungguh bagus
Menghantarkan kami untuk segera lulus
Guruku Pahlawanku,
Pagi-pagi sudah wangi
Menjemput sang pelangi
Mengantarkan kami meraih mimpi
Demi Ibu Pertiwi
Guruku Pahlawanku,
Bertahun-tahun menahan diri
Dari keinginan hati
Akan nafsu duniawi
Walau kadang makan hati
Guruku Pahlawanku,
Bagaimana tidak hebat
Tiap hari menopang martabat
Walau kadang tak bersahabat
Namun tetap harus kuat
Baca Juga: Kabar Baik, Ilmuwan Sebut Kekebalan Tubuh dari Covid-19 Bisa Bertahan Hingga Puluhan Tahun
(3)
Kepada Guruku
Karya Ari Asih
Kepada guruku tersayang
Jasa besarmu akan selalu dikenang
Kau selalu sabar dan tegar
Semangatmu tak pernah padam
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Membimbing kami dengan iklhlas dan ceria
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat
Agar kami berhasil dimasa depan
Kami bangga atas semua yang kau lakukan
Engkau mengajari kami tanpa kenal lelah
Terimakasih atas ilmu yang berguna yang kau ajarkan
Kami akan selalu berdoa untukmu
Terkadang jalan yang kau lalui sulit dan berliku
Diterpa hujan dan badai
Tak menyurutkanmu untuk tetap berjuang
Demi masa depan anak bangsa yang gemilang
Baca Juga: Nikah Romantis dan Ekonomis ala Arya Saloka dan Putri Anne: Cukup di KUA, Tak Pakai Mahar Emas
(4)
TERIMAKASIHKU
Karya Adian Saputra
Dikala aku sendiri dan membisu
Seberkas cahaya menghampiri ku
Dengan lemah lembut perkataanmu
Hingga menyentuh kedalam lubuk hatiku
Tuhan …
Betapa indahnya ciptaan-Mu
Kau hadirkan dia yang sempurna
Aku tak tau apa jadinya diriku
Jika Kau tak pertemukanku dengannya
Dia adalah pelita dihidupku
Tak pernah ku lihat lelah didrinya
Hanya demi untuk masa depanku
Rasa nya berjuta katapun tak bsa terbalaskan
Tuhan…
Sampaikan sayangku untuknya
Lindungi setiap detak jantung nya
Jaga setiap langkahnya
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Untuk mu pahlawan ku
Jasamu akan terngiang slalu
Pengorbanan mu tak terbalas olehku
Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terimakasih… Terimakasih… Guruku
Dari aku yang dahulu tak tahu apa-apa
Baca Juga: Tak Juga Dimasukkan ke Daftar Jual, Rencana PSG Datangkan Cristiano Ronaldo Terhambat
(5)
PENDIDIKAN DI KALA PANDEMI
Karya Istiqomah
Dulu kami terbiasa bersua, sekarang tak lagi bisa berjumpa
Dulu kami tertawa bersama, sekarang tak lagi bisa bercanda
Corona datang bersama kepedihan, memusnahkan segala angan angan
Corona berbuntut panjan, melumpuhkan segala harapan
Tak luput pula para santriwati dan santriwan
Jadi korban dampak virus Covid mematikan
Penilaian akhir tahun pun tetap berjalan
Dengan metode baru, metode bertemu virtual
Para guru menyiapkan segala kebutuhan
Demi berlangsungnya pendidikan yang menyenangkan
Para santri pun menyambut hangat segala pembelajaran
Demi tercapainya cita cita yang diimpikan
(6)
Rindu
Ely Evawati Rahmah
Menetes air mata di pipiku
Kupandangi tempat kenanganku
Sepi ... sunyi ... tubuhku terpaku kaku
Hanya suara burung yang menemaniku
Dan gemertak dedaunan kering tersapu angin yang mengiringiku
Masih terbayang dengan jelas di pikiranku
Masa-masa menyenangkan itu
Jabat tangan tanda kasih dari sosok kecil itu
Salam dan sapa bahagia dari sosok kecil itu
Canda tawa yang lepas dari sosok kecil itu
Tak kuasa aku membendung air mata yang semakin deras membasahi pipiku
Saat kupandang tempat aku berdiri di setiap pagiku
Merindukan masa yang menyenangkanku
Bukan rindu celoteh burung yang menemani di setiap pagiku
Bukan juga rindu gemertak dedaunan kering tersapu angin yang mengiringiku
Wahai sosok kecil muridku
Aku rindu jabat tangan mu di setiap pagiku
Aku rindu salam dan sapa mu di setiap pagiku
Aku rindu canda tawamu saat itu
Aku rindu langkah larimu mengejar waktu
Aku hanya berdo’a kepada Tuhanku
Semoga semua ini bisa berlalu
Semoga Tuhan melindungi semua sosok kecil terkasihku
Semoga virus itu segera berlalu
Kabulkan do’a tulusku Ya ... Tuhanku
Aku hanya seorang guru, yang hanya bisa mendidik sebagai ladang amalku.
Itulah kumpulan puisi yang bisa dibacakan di Hari Guru Nasional 25 November baik dibacakan para guru maupun anak murid di sekolah. ***