Malang Berduka, 127 Suporter Meninggal usai Pertandingan Arema vs Persebaya

2 Oktober 2022, 05:55 WIB
Tangkapan layar ricuh yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober malam /Twitter/@akmalmarhali

SEPUTARLAMPUNG.COM - Ratusan suporter dikabarkan meninggal akibat kerusuhan yang pecah usai laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.

Total suporter yang dilaporkan meninggal hingga mencapai 127 orang, hal ini seperti disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers. 

Dua anggota Polri juga menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Tujuan Pendataan Non ASN 2022, Ini Daftar Tenaga Honorer yang Tak Bisa Diangkat Jadi PNS dan PPPK, Siapa Saja?

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico, seperti dikutip dari ANTARA.

34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. sementara sisanya meninggal di rumah sakit saat berusaha diitolong.

Selain ratusan jiwa meninggal dunia, sekitar 180 orang juga masih menjalani perawatan.

Peristiwa kerusuhan ini terjadi usai pertandingan Arema vs Persebaya. Arema kalah 2-3 dalam pertandingan yang dihadiri kurang lebih 40 ribu penonton itu.

Setelah wasit meniup peluit panjang, tidak lama kemudian ratusan Aremania, suporter Arema FC, turun ke lapangan.

Sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Baca Juga: Daftar Tanggal Merah Bulan Oktober 2022, Ini Hari Penting Nasional dan Internasional yang Wajib Diketahui

Petugas berusaha untuk mengendalikan suporter hingga menggunakan gas air mata.  Beberapa saksi menyebutkan bahwa petugas juga menembakkan gas air mata ke arah tribun yang dipenuhi penonton.

Kepanikan pun terjadi pada penonton yang sebagian di antaranya ada perempuan dan anak-anak.  

Sejumlah suporter sempat pingsan dan sesak napas akibat gas air mata.

Kerusuhan pun tak terelakkan, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi. ***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler