Sandiaga Uno Keluarkan Biaya Pilpres Hingga Rp1 Triliun Saat Dampingi Prabowo, Bamsoet: Kapok?

- 25 Oktober 2020, 20:15 WIB
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno /Twitter.com/@sandiuno

SEPUTAR LAMPUNG - Sosok Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun lalu begitu mencuri perhatian.

Muda, good looking, dan tajir. Sandiaga Uno seakan menjadi perwakilan orang muda di tengah kandidat lain yang lebih tua.

Secercah harapan menyeruak, hadirnya orang muda di puncak pimpinan akan memberi perubahan besar.

Sayang, harapan itu untuk sementara harus dipendam karena Sandiaga Uno dan pasangannya, Prabowo Subianto gagal untuk menjadi RI 1 dan RI 2.

Baca Juga: Selangkah Lagi, Indonesia akan Miliki Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, Pertama di Luar Arab Saudi

Meski demikian, keikutsertaan Uno dalam pilpres kemarin menyisakan satu pertanyaan besar di benak publik tentang berapa banyak biaya yang ia keluarkan.

Kepada Bamsoet, Sandiaga Uno membongkar bagaimana kronologi dan besarnya biaya yang ia keluarkan saat Pilpres dulu.

Pertama, ia menjelaskan kronologis bagaimana dirinya bisa dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno menjelaskan pada saat itu dirinya tengah berada di Moskow, Rusia, bersama dengan kepala daerah lainnya dalam kesempatan kunjungan kerja karena ada kerja sama jangka panjang dengan Rusia.

Baca Juga: Isu Kudeta Menguat, Politikus PDIP Ingatkan Jokowi Waspadai Manuver Politik Orang-orang Terdekat

"Tiba-tiba saya lagi di rumah Pak Dubes, dapat telepon bahwa diminta segera pulang. Padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi," katanya.

Saat itu dirinya pun bertanya kepada Prabowo Subianto ada perihal apa, ternyata dirinya diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu mau dibentuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

"Langsung pulang besoknya, itu kan perintah bos, tapi Alhamdulullah pekerjaannya memang sudah selesai," lanjutnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Mantrasukabumi.com dengan judul "Fantastis, Sandiaga Uno Bongkar Biaya Pilpres Saat Dampingi Prabowo Subianto: Mahal Jika Bagi Pemula".

Ia mengaku begitu mendarat dirinya langsung diminta untuk menghadap beberapa tokoh.

"Begitu darat saya langsung diminta menghadap Pak Amien Rais, setelah Pak Amien Rais saya diminta menghadap Pak Habib Salim untuk berbicara terkait koalisi, setelah itu saya diminta untuk menghadap Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan ketemu teman-teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Presiden PKS Pak Sohibuk Iman," bebernya.

Sandiaga Uno juga mengatakan saat itu terjadi kebuntuan, karena masing-masing pihak mengajukan calon wakil presiden. Hingga H-4 mengadakan pembicaraan dengan Partai Demokrat.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Bahaya Kesehatan yang Mengintai Jika Suka Tidur Sambil Menyalakan Kipas Angin

"Singkat cerita di satu malam sebelum pendaftaran tersebut, kebetulan saya lagi tugas Wagub menyiapkan Asian Games, karena saat itu saya pikir sudah selesai saya meyakinkan PAN untuk bergabung, kemudian dari PKS juga sambutannya baik, waktu itu kebetulan saya lagi tugas meninjau venue Asian Games," lanjutnya.

Sandiaga saat berada di Venue Asian Games tersebut juga bertemu dengan Erick Thohir yang kemudian menanyakan perihal itu.

"Waktu itu mas Erick bisik-bisik, sudah final belum, denger-denger elu kata Erick saat itu," bebernya.

Namun setelah diumumkan pada malam harinya, ia melihat semua teman-teman semangat. Dirinya kemudian memutuskan berdiakusi dengan pihak keluarga.

"Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out," katanya.

"Saya sampaikan ke teman-teman dari PAN, PKS bahwa saya akan all out jika ini memang amanah diberikan kepada saya, dan untuk membuktikan keaungguhan ini saya akan mundur dari jabatan Wakil Gubernur, saya gak mau prosesi pencalonan Wapres ini sebagai coba-coba, jadi saya all out," tegasnya.

Baca Juga: Diperingati Setiap 28 Oktober, Ini 13 Tokoh Penting Pelopor Lahirnya Sumpah Pemuda

Bamsoet juga bertanya kepada Sandiaga Uno terkait biaya yang dihabiskan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dan Pilkada.

"Total dalam 2 tahun berpolitik, Waktu di Pilpres itu sekitar 600 kalau tidak salah, kemudian saat Pilgus sekitar 300, jika ditotal sekitar 1 triliun," jawabnya.

Mendengar hal tersebut, Bamsoet menyebutkan bahwa ternyata apabila ingin berpolitik itu mahal.

"Mahal bagi pemula kayak saya," ujar Sandiaga Uno.

Bamsoet menanyakan kepada Sandiaga Uno apakah dirinya merasa kapok untuk berpolitik.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa, jadi kalau untuk kebaikan dan membangun bangsa ya tidak boleh kapok" pungkasnya.***(Andriana/Mantra Sukabumi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x