Beredar Kabar Harga Vaksin Virus Corona Sebesar Rp29 Ribu, Ini Klarifikasi dari PT Bio Farma

- 13 Oktober 2020, 14:01 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19/Freepik
Ilustrasi vaksin Covid-19/Freepik /



SEPUTAR LAMPUNG - Kian mendekati waktu perkiraan vaksin virus corona akan segera beredar, berita mengenai berapa kisaran harganya banyak berseliweran di masyarakat.

Salah satunya menyebutkan harganya mencapai Rp29 ribu.

Terkait dengan hal ini, PT Bio Farma mengonformasi harga vaksin corona yang bakal dilepas. Bukan di angka Rp29 ribu namun sebesar Rp 200 ribu per dosis.

Munculnya isu harga vaksin corona sebesar Rp29 ribu karena beredar kabar vaksin sama yang dijual di Brasil juga dipatok dengan harga sekitar 1,96 dolar AS per dosis atau setara dengan Rp29 ribu (asumsi kurs Rp14.764 per dolar AS).

Terkait dengan hal ini, Direktur Utama Bio Farma akhirnya angkat bicara.

Baca Juga: Selain Liverpool dan Chelsea, 5 Klub Sepak Bola Liga Inggris Ini Juga Menggunakan Satwa sebagai Logo

"Informasi harga vaksin covid-19 di Brasil telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brasil tidak tepat. Mengenai harga 1,96 dolar AS per dosis pun tidak tepat," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resmi, Selasa 13 Oktober 2020 sebagaimana diberitakan oleh Galamedia sebelumnya dalam artikel berjudul "PT Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Corona Bukan Rp 29 Ribu".

Soalnya, lanjut dia, biaya pengiriman tiap dosisnya pun sekitar 2 dolar AS. Honesti mengungkap dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, ada beberapa faktor penentu harga vaksin covid-19.

Baca Juga: Harga AC di Bawah 1 PK Termurah Oktober 2020

Salah satu faktornya adalah bergantung investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip yang sama. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin covid-19 ini, tidak dapat disamakan.

Honesti memaparkan untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.

Baca Juga: Undang Pencuri ke Rumah, Apple Beri RP4,2 Miliar bagi Hacker yang Berhasil Bobol Sistem Keamanannya

Kunjungan ini termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal. BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin covid-19 masih berjalan di minggu kedua Oktober 2020 ini.

Data terakhir menunjukkan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

Hingga saat ini Uji Klinis tahap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin covid-19.***(Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah