Ramai Isu Gunung Salak Terbelah, Begini Penjelasan Sebenarnya dari BNPB

- 28 September 2020, 08:43 WIB
Puncak Gunung Salak terbelah akibat longsor.
Puncak Gunung Salak terbelah akibat longsor. /

SEPUTAR LAMPUNG - Sebuah foto dan video viral menunjukkan Gunung Salak yang terletak di perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat, tampak terbelah.

Fenomena ini menjadi perbincangan warganet di berbagai platform media sosial. Di Twitter pembahasan mengenai kejadian ini mencapai ribuan cuitan.

Atas peristiwa ini, BNPB memberikan penjelasan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah tanah longsor yang dipicu hujan dengan intensitas yang lebat disertai dengan angin kencang pada Senin, 21 September 2020 lalu.

Baca Juga: Menguak Sisi Lain si Janda Bolong yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Ternyata Telah Ada Sejak 1963

Dikutip SEPUTAR LAMPUNG dari laman BNPB, berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020, curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan membuat longsoran di bibir sungai.

Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir.

Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.

Baca Juga: Update Harga emas UBS di PT Pegadaian, Senin 28 September 2020, Cek Sebelum Membeli

Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar.

Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.

Pada saat kejadian tinggi air sungai dihulu atau puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat. Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem.

Baca Juga: Berkah Pandemi: Ambulans Rakitan Anak Bangsa Ini Banyak Dicari, Harga per Unit Bisa Capai Rp3 Miliar

Kepala BNPB Doni Monardo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan agar berhati-hati.

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yg berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” katanya.

Dalam laporan yang diterima BNPB, Danramil Cijeruk dan babinsa wilayah setempat melakukan pengecekan ke lokasi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Retro dan Antam Batik di PT Pegadaian, Senin 28 September 2020

Masyarakat diimbau waspada dan siap siaga mengingat Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini cuaca, khususnya pada 26 dan 27 September 2020.

Prakiraan BMKG menyebutkan wilayah Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir/kilat dan angin kencang, sedangkan pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x