Ketiga pesawat itu kemudian di parkir dengan oleh penerbangnya, yang saat itu merupakan orang Jepang, hingga PU Maguwono berhasil direbut para pemuda Indonesia.
Kemudian, pada 26 Oktober 1945, satu pesawat cureng dapat diperbaiki, lalu diberi diberi tanda berupa lingkaran warna merah putih sebagai simbol bendera RI, sekaligus menyatakan bahwa pesawat tersebut sudah menjadi milik RI.
Pada 27 Oktober 1945, pukul 10.00 dilakukan test flight selama 30 menit oleh Agustinus Adisucipto yang memiliki wing penerbang yaitu Groot Militaire Brevet, dan didampingi oleh Rudjito.
Penerbangan ini tercatat sebagai penerbangan pesawat dengan identitas merah putih pertama di langit Indonesia oleh pemuda Indonesia.
Sejak penerbangan pertama itu, para teknisi terus berusaha memperbaiki pesawat lain yang berada di Maguwono.
Pesawat Cureng kemudian menjadi kekuatan PU Maguwono, sekaligus Sekolah Penerbangan yang dipimpin oleh Agustinus Adisucipto.
Mengalami berbagai proses dan terus berkiprah dalam kemerdekaan Indonesia, pada 1977 pesawat Cureng diabadikan di museum TNI Satria Mandala Pusjarah TNI.
Pada 26 Oktober 2017, bertepatan dengan perayaaan HUT Koharmatau, pesawat Cureng yang telah direstorasi diabadikan menjadi koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.