Mahfud MD Benarkan Ada Kebocoran Data, Kominfo akan Bentuk Tim Khusus bersama BSSN, Polri, dan BIN

- 13 September 2022, 06:30 WIB
Mahfud MD sebut data yang bocor bukan data rahasia.
Mahfud MD sebut data yang bocor bukan data rahasia. /Twitter/ @PolhukamRI dan @darktracer_int/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Baru-baru ini hacker Bjorka menghebohkan publik dengan mengklaim telah meretas sejumlah data masyarakat Indonesia hingga Presiden Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, pemerintah melalui Menkominfo dan Menko Polhukam memberi keterangan saat konferensi pers Senin, 12 September 2022.

Dalam konferensi pers itu Mahfud MD membenarkan adanya kebocoran data negara yang belakangan ini ramai diperbincangkan publik.

Namun, menurutnya kebocoran data itu bukanlah data yang sifatnya rahasia. Sehingga belum ada hal-hal yang membahayakan.

Baca Juga: Daftar Sekarang! Kartu Prakerja Gelombang 45 Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar agar Lolos

“Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia,” ujar Mahfud saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, dikutip dari Antara.

“Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca,” tegas Mahfud.

Presiden Joko Widodo akhirnya memberikan tanggapan terkait kebocoran data negara. Melalui Menkominfo, Jokowi menyebut telah memerintahkan jajaran terkait segera berkoordinasi dan menelaah lebih lanjut terkait dugaan kebocoran sejumlah data milik tokoh publik termasuk surat-surat yang ditujukan kepada dirinya.

Baca Juga: Usai Soroti Kinerja Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Akun Twitter Terbaru Bjorka Kembali Kena Suspended

"Di rapat dibicarakan bahwa ada data-data yang beredar oleh salah satunya oleh Bjorka, tetapi data-data itu setelah ditelaah sementara adalah data-data yang sudah umum, bukan data-data spesifik dan bukan data-data yang ter-update sekarang, sebagian data-data yang lama untuk saat ini. Hanya tim lintas kementerian/lembaga dari BSSN, Kominfo, Polri dan BIN tentu akan berkoordinasi untuk menelaah secara mendalam," ucap Menkominfo.

Oleh karena itu, Menkominfo akan membentuk tim tanggap darurat untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya dalam rangka menjaga kepercayaan publik.

Tim tersebut akan terdiri dari berbagai unsur, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

"Tim lintas kementerian lembaga dan BSSN, Kominfo, Polri dan BIN berkoordinasi untuk menelaah secara dalam," ungkap Johnny.

Johnny juga menyebut akan dibentuk tim khusus yaitu "emergency response team" untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.

Baca Juga: Ulah Hacker Bjorka Makin Memanas, Kali Ini Senggol Tito Karnavian dan Kapolri, Terkait Kasus Ferdy Sambo?

Peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.

Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter "DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di Twitter.

Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.***

 

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: PRFM News Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x