SEPUTARLAMPUNG.COM - Indonesia merupakan Negara kesatuan yang memiliki sistem pemerintahan yang presidensial.
Presiden adalah kepala Negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta tanggal 8 Juni 1921.
Indonesia berduka tim dokter mengumumkan bahwa Presiden Kedua RI Soeharto telah wafat.
Setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, mantan Presiden Soeharto akhirnya meninggal dunia pada Minggu 27 Januari 2006. Pak Harto meninggal dunia pada pukul 13.10 siang di usia 87 tahun.
Bertepatan pada tanggal 27 Januari 2022 merupakan hari wafatnya Presiden Republik Indonesia kita yang kedua yaitu Bapak Jenderal Besar TNI (Purn.) H.M. Soeharto.
Bapak Soeharto telah meninggalkan kita selama 16 tahun, Beliau memiliki istri yang bernama Fatimah Siti Hartinah Soeharto dan dikaruniai 6 putra dan putri.
Beliau menempuh pendidikan pertama di SD Pedes Yogyakarta, setelah lulus melanjutkan ke pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah Yogyakarta, setelah itu melanjutkan kesekolah Militer di Gombang.
Jendral Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di Kemiliteran Pak Harto memulainya dari pangkat sersan Tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman dan juga Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jendral Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966 Jendral Soeharto menerima Surat 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya yaitu, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi yang buruk akibat meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari 3 dasa warsa lewat 6 kali pemilu, sampai ia mengundurkan diri pada 21 Mei 1988.***